KUNINGAN (MASS) – Salah satu warga Perumahan di Kecamatan Cigugur, Faisal, secara terbuka mengakui masih ada kendala soal pasokan air bersih.
Di Perumahan yang berada di sekitar Desa Cileuleuy itu, pasokan air bersih ke rumah Faisal seringkali sangat kecil, bahkan seret, terutama pada pagi hari.
“Kalo pagi, mungkin banyak yang pakai anak sekolah, jadi air ke rumahnya kecil banget, seret,” akunya, Minggu (23/11/2025) kemarin.
Soal air bersih, penggunaan di rumahnya terpaksa menunggu agak siang. Biasanya, saat menjelang siang itulah air lancar. Ia menduga, karena penggunaan airnya tidak berbarengan.
Posisi rumahnya yang lebih tinggi dari pemukiman lainnya, duga Faisal, juga jadi faktor kenapa air seret ketika dipakai bersamaan dengan warga yang rumahnya lebih rendah.
“Ya posisi perumahan, sama pengelolaan air ini harus jadi hal utama yang diperhatikan pengembang Perumahan,” tuturnya.
Faisal sendiri, mengakui hal tersebut kala ditanya soal pencabutan moratorium pembangunan perumahan di Kecamatan Kuningan dan Cigugur.
Meski mengaku tidak begitu mempermasalahkan pencabutan moratorium, Faisal konsel soal pengelolaan air bersih. Di tempatnya, air bersih dikelola Perum, sumur artesis, dan ternyata mengalami kendala demikian.
Beruntung, kata Faisal, keluarga kecilnya belum mengharuskannya menggunakan air bersih se-pagi itu, karena sang anak belum sekolah, dan jadwal kerjanya cukup sesuai. Namun tentu, kedepannya akan ada kebutuhan penggunaan air bersih di pagi hari, misal saat anaknya mulai bersekolah. (eki)


