KUNINGAN (MASS)- Pemberitaan terkait perburuan ajag yang menerkam 73 ekor binatang ternak warga di Kecamatan Cibingbin mendapat respons dari warga Kuningan.
Ini terbukti jumlah pembaca berita tersebut masuk kategori berita paling banyak dibaca nomor 7 dan 9. Untuk berita dengan judul “Ajag Memang Hewan Dilindungi, Beginilah Komentar Warga” dibaca 59.948 orang.
Sementara untuk berita “Perburuan di Hari Kedua, 2 Ekor Ajag Berhasil Ditembak” dibaca 56.062. Besaranya respon warga karena penasaran dengan kejadian yang menyita diakhir tahun 2020.
https://kuninganmass.com/incident/ajag-memang-hewan-dilindungi-beginilah-komentar-warga/
Terkait dua hewan yang berhasil ditembak itu kuninganmass.com pada tanggal 28 Desember 2020 mengirim foto dua ekor yang sudah mati tersebut kepada Dokter Hewan yang bertugas di Dinas Peternakan dan Perikanan Kuningan.
“Saya belum pernah liat secara langsung dengan ajag, tapi kalau liat dari gambar itu bukan ajag. Tapi anjing liar. Ini kalau ajag mah seperti ini,” ujar dokter yang juga menjabat Kasi Keswan Distanakan Kabupaten Kuningan itu sambil mengirim gambar foto ajag.
Keterangan dari dokter hewan dipertegas oleh Kapolsek Cibingbin Asep Alamsyah. Ia menerangkan, ajag langsung belum ada yang kena.
“Itu anjing liar yang mengikuti ajag.Kan fotonya juga beda. Ajag memang hewan yang dilindungi,” jelas Asep.
Kades Cipondok Rudiyanto menambahkan, hewan yang ditembak memang bukan ajag asli, tapi anjing liar yang kawin silang dengan ajag.
https://kuninganmass.com/incident/perburuan-di-hari-kedua-2-ekor-ajag-berhasil-ditembak/
“Ini anjing liar yang kawin dengan ajag karena sehari-harinya selalu bergerombol. Bukti kalau anjing liar hasil perkawinan silang adalah moncong mulutnya dan juga juga kupingnya rancung,” jelasnya.
Dikatakan, kalau anjing biasa tidak agresip dan ketika ketemu warga tidak akan menyerang. Tapi anjing liar ini sebaliknya ketika bertemu warga malah mau nyerang.
“Intinya kami juga bingung apakah ini ada mistisnya atau tidak karena selalu terjadi di bulan Mulud dan akhir Mulud. Mudah-mudahan tidak ada lagi teror,” sebutnya.
Mengenai ajag asli, Rudiyanto mengaku sering mendengar lolonganya, terutama pada malam hari. Kalau melihat bentuk aslinya pun ia belum pernah.
Terpisah, Kasat Intelkam Polres Kuningan AKP Muhamad Rustandi, SIK membenarkan kalau yang ditembak adalah anjing liar dan hingga saat ini totalnya ada enam ekor.
“Sudah cukup perburuanya. Sekarang kita lihat bagaimana respons pasca perburuan,” jelasnya.(agus)