KUNINGAN (MASS) – Kasus meninggal akibat terpapar virus covid-19 di Kabupten Kuningan terus bertambah, yang terbaru adalah S (52) warga Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya.
“Almarhum meninggal jam Sabtu 20.55 WIB. Sana merupakan PDP covid rapid test positif. Namun belum dilakukan swab,” ujar Direktur RSUD Linggarjati Kuningan dr Edi Martono, Minggu (17/5/2020) kepada wartawan.
Edi menyebutkan, pasien mulai masuk ke rumah sakit adalah Senin (12/5/2020 dan meninggal Sabtu (16/5/2020).
Sementara itu, Camat Kramatmulya Guruh Zulkarnaen meluruskan, warga yang meninggal bukan dari bagian keluarga yang 11 orang. Pihaknya ingin melurusakna hal ini karena ada yang menyebutkan seperti itu.
“Warga tidak perlu panik yang terpenting jaga kesehatan. Ikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Hal sama juga dikatkan oleh Kades Cikaso Hidayat. Menurunya, yang meninggal adalah warganya dan saat ini kondisi Cikaso kondusif.
“Sudah dikuburkan pada malam hari dengan protokol covid-19. Sekali lagi jangan ada tentang Cikaso,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dimiliki kuninganmass.com dengan adanya penambahan satu yang meninggal maka sudah 15 orang yang meninggal. Awalnya Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Kuningan dr Asep Hermana menyebutkan ada 14 orang.
Menurut pria yang akrab dipanggil Aher itu, hingga tanggal 30 April 2020 jumlah ODP atau orang dalam pemantauan yang meninggal dunia ada 10 orang. Sedangkan PDP (pasien dalam pengawasan) empat orang.
“Untuk ODP data lengkapnya ada ditiap rumah sakit. Untuk PDP yag meninggal 4, d an 2 diantaranya adalah dari luar kota yakni dari Majalengka. Mereka meninggal di RSUD dan di RS Hasna,” ujar Asep kepada wartawan, Jumat (1/5/2020) kala itu.
Untuk jumlah kasus OTG sampai saat ini tidak ada data yang meninggal. Jumlah yang 14 ini sudah termasuk yang meningal dua orang rapid tes dan psotif akitif.
“Jadi yang positif aktif dengan rapid positif dan gejala pneumonia ada maka status dari ODP rubah menjadi PD, sehinggga otomatis angka kematian masuk ka PDP. Kasus kematian terakhir terjadi 28 April ODP,” jelasnya.
Dikatkan, dilihat dari tren pekan ini yang meningal sampai Jumat ini hanya 1 orang sehingga hal ini sangat baik.
Pada kesempatan itu, Asep menyebutkan, ia berbangga karena Kuningan memiliki RS rujukan dengan isolasi yang baik, terstandar. Kemudian dilengkapi dengan HEPA Filter dan Negative pressure.
“Jarang RS yang punya dengan fasilitas ini. High-efficiency particulate air (HEPA),” jelasnya.(agus)