KUNINGAN (MASS)- Wakil Menteri (Wamen) Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi mungunjungi Kabupaten Kuningan.
Kunjungan wamen itu diterima oleh Bupati Acep Purnama bersama Wabup HM Ridho Suganda dan Sekda Dr Dian Rachmat Yanuar di Pendopo Kuningan.
Pasca bertemu dengan bupati, wabup dan sekda, Wamen Budi langsung ke Desa Cineumbey Kecamatan Lebakwangi. Ia meresmikan Pom Desa.
Pom desa ini dikelola BUMDes. Peresmian sekaligus dengan Pom Desa Subang. Dua pom desa ini merupakan dua dari rencana 11 titik yang ada di kota kuda.
Pada kesempatan itu wamen bertanya kepada Dirut PT. Purna Mitra Energi Yaya Sumantri yang membuat pom desa berapa besar dana yang dikeluarkan? Menurut Yaya sebesar Rp260 juta.
“Berapa, Rp260 juta? Murah sekali, saya yakin dua tahun juga bisa balik modal,” ujar wamen yang kerap bercanda itu, Selasa (9/11/2021).
Sementara Peresmian Pom Desa (BUMDes) ditandai simbolis dengan penekanan tombol sirine. Kemudian di lanjut dengan penandatangan prasasti dan pengguntingan pita di dampingi Wakil Bupati HM Ridho Suganda, SH Msi.
Selanjutnya, Kadis DPMD Drs H Dudi Pahrudin MSi, Kades Cineumbeuy Boma Hendra, Kades Desa Subang Irin Ismali, Dirut PT. Purna Mitra Energi Yaya Sumantri, beserta tamu undangan lainnya.
“Semoga pom desa ini bisa menjadi pelopor, menjadi inspirasi buat desa-desa lain di seluruh Indonesia, juga memberikan keuntungan bagi desa terutama dalam bentuk kontribusi pendapatan asli desa,” ucapnya.
Wamen menyebut, di Kuningan rencana ada 11 titik yang dibnagun Pom Desa. Progam ini berharap menjadi cerita yang sukses yang bisa ditularkan ke seluruh desa di Indonesia.
“Membangun desa sama halnya dengan membangun masa depan Indonesia. Sebab Negara Indonesia tidak akan maju apabila didalamnya masih terdapat sebuah desa yang tertinggal, sehingga saat ini pemerintah berfokus pada perkembangan desa,: ujarnya.
Diterangkan, pemuda desa merupakan generasi penerus bangsa yang harus selalu dijaga, sebuah desa tanpa anak muda sama dengan desa tanpa harapan.
Desa dapat memberikan kesempatan bagi pemuda desa untuk berkreatifitas melalui BUMDes, dengan tujuan agar pemuda tidak meninggalkan desa. Sebab saat ini BUMDes telah menjadi badan hukum, maka kesempatan harus dimanfaatkan.
Pada kesempatan tersebut Wabup mengaku merasa bangga Karena peresmian Pom Desa Cineumbeuy yang dihadiri secara langsung Wamen Budie Arie Setiadi.
“Karena kami merasa yakin tidak semua desa atau kabupaten memperoleh kesempatan yang sangat baik ini. Harapan kami semoga dengan acara peresmian ini menjadi langkah awal kebangkitan ekonomi masyarakat Desa Cineumbeuy dan menjadi stimulus bagi desa yang lain untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sesuai dengan potensi yang di miliki oleh masing-masing desa” tutur Wabup Edo.
Terpisah, Dirut PT. Purna Mitra Energi Yaya Sumantri menyebutkan, jarak antar satu POM bisa 5 KM sehingga persaingan tidak ketat. Rencananya di Kuningan ada 11 desa. “Ini lebih murah biayanya karena Rp260 juta. Tentu diluar asset karena tanah merupakan tanah desa. Bagi ingin berminat kami bisa membantu,” ujar pria yang juga Ketua Projo Kuningan.
Sementara Kades Cineumbeuy Boma mengaku, pembuatan pom desa bukan hanya untuk meningkatkan kas desa melalui BUMDes, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Dari pada jauh-jauh ke SPBU, cukup di sini saja, apalagi harga bersaing. Intinya banyak manfaat,” jelasnya.
Tidak jauh berbeda dengan, Boma, Kades Subang Irin juga mengaku, adanya pom desa akan sangat bermaanfaat bagi warga desa terutama seperti Subang yang ada di pelosok.
“Adanya Pom Desa yang harganya murah tentu sangat membantu. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami sehingga pom desa terwujud,” ujarnya. (agus)