Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Headline

Viral Dugaan Jenazah Covid Tak Diantar Ambulan RS, Malah Naik Kolbak

KUNINGAN (MASS) – Sebuah video mendadak viral di dunia maya dan mulai menyebar dari Selasa (6/7/2021) kemarin. Video yang viral tersebut, berisi rekaman video perempuan yang histeris menangisi sosok jenazah perempuan yang disinyalir usianya lebih dari 50 tahun.

Dari video yang beredar, perempuan tersebut terlihat histeris dan lemas saat jenazah masih di roda dorong dan akan dibawa keluarga menggunakan mobil pick up bak terbuka, kolbak.

Video sendiri, direkam oleh seorang lelaki sembari menyebutkan bahwa jenazah tersebut dicovidkan, dan tidak diantar ambulance oleh pihak rumah sakit.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Lelaki yang merekam itu menyebut kejadiannya di rumah sakit Kuningan Medical Center (KMC).

Video berdurasi 30 detik ini beredar luas di sosmed dan banyak menyita perhatian warga. Dalam video tersebut, terlihat banyak warga di sekitar lokasi, dan mobil kolbak pun sudah siap.

Ini Penjelasan Direktur KMC Soal Jenazah Naik Kolbak

Advertisement. Scroll to continue reading.

Viralnya video tersebut mendapat penjelasan dari Direktur RS KMC, dr Ode. Ia menceritakan kronologisnya dari awal.

“Pasien datang ke RS itu Senin (5/7/2021) dini hari jam 3. Awalnya dirawat inap biasa karena ketika ditest antigen hasilnya negatif,” tutur Ode, Rabu (7/7/2021).

Hari itu juga dokter dan tenaga medis di RS tersebut melakukan diagnosa terhadap pasien. Ibu berusia lebih dari 50 tahun itu pun dinyatakan punya penyakit paru-paru dan terjadi penurunan oksigen.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sambil melakukan penanganan, Ode mengatakan, tenaga medis menaruh curiga atas hasil antigen setelah melihat gejala dan hasil diagnosa. Sehingga dilakukan tes PCR yang baru pada malam hari diketahui hasilnya.

“Hasilnya positif. Ini bukti hasil PCR nya,” ungkap Ode sembari memperlihatkan hasil PCR.

Lantaran positif, lanjutnya, pada pukul 01.00 WIB Selasa (6/7/2021) pasien dipindahkan ke ruang isolasi. Ode mengatakan, keesokan harinya pasien tak dapat diselamatkan.

“Pagi meninggalnya. Lalu kami infokan ke pihak keluarga dan baru tiba sekitar jam 7.30. Ada pihak keluarga, putra almarhumah, yang tidak terima atas kejadian ini,” tuturnya lagi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Karena hasil PCR positif, menurut Ode, tentu harus ditangani secara covid. Tak terkecuali pemulasaraan jenazah. Namun pihak keluarga menolaknya dan memilih untuk melakukan pulasara dengan cara mereka.

“Ada surat pernyataan penolakannya di atas materai,” kata Ode.

Selasa pagi itu kebetulan ambulan sedang dipakai mengantar jenazah yang juga mengalami nasib yang sama. Namun ketika ambulan sudah siap, pihak keluarga sudah membawa kolbak dan memilih untuk menaikan jenazah ke mobil tersebut.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kalau dilihat di video itu (video yang viral, red), di belakang mobil kolbak sudah terparkir ambulan, hanya tidak tersorot kamera,” pungkasnya. (eki/deden)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement