KUNINGAN (MASS) – Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat KH Uu Ruzhanul Ulum pada rapat paripurna Hari Jadi ke-523 kuningan, di gedung DPRD Kuningan ternyata membawa pesan serius soal pertanian.
Saat diwawancara setelah kegiatan, Uu menjelaskan dirinya datang sebagai perwakilan pemprov, untuk memberikan dorongan agar pemkab bisa linear dengan pemprov, karena pemprov pun linear dengan pusat.
“Yang diprioritaskan hari ini oleh pemerintah provinsi adalah pertanian. Karena pertanian, merupakan ekonomi yang dianggap tangguh di berbagai macam badai. Termasuk covid. Karenanya, lahirlah Petani Millenial, Santani (santri tani) dan program pertanian lainnya. Kami harap, pemerintah Kabupaten Kuningan juga menjadikan pertanian sebagai prioritas, minimal ditingkatkan,” ujarnya Rabu (1/8/2021) siang.
Dicontohkan, jika sebelumnya pertanian merupakan skala peioritas ke-6, maka diringkatkan sebagai skala prioritas ke-5. Karena hal itu, nantinya akan berbanding lurus dengan anggaran.
“Kita ingin, Jawa Barat kembali ke beberapa tahun lalu. Awalnya kan, kita sebagai penyumbang beras terbesar ke-2 setelah Jawa Timur. Sekarang turun ke-3,” sebutnya.
Disebutkan Uu, Jawa Barat ingin kembali menjadi lumbung pangan nasional. Saat ini, terjadi pengurangan pasokan beras yang dihasilkan yakni 950ribu ton/tahun, dulu mencapai 1,2 juta ton/tahun.
“Masalahnya bisa lahan menyempit, cuaca dan lainya,” terangnya.
Sebagai catatan, dirinya menegaskan bahwa program yang digagas seperti Petani Millenial, agar pemuda bergerak ke arah pertanian, bukan hanya kantoran pns dan lain-lain.
Apalagi, saat ini fenomenanya banyak keluarga petani yang tidak menghasilkan petani lagi.
Jika tidak ada yang bergerak di bidang pertanian, dirinya khawatir kedepan bisa berdampak pada kekurangan lumbung pangan. Dan menimbulkan efek domino, efek berantai.
Kekurangan pangan, bisa membuat keamanan dan bahkan politik tidak stabil. Dan jika sudah terjadi ketidakstabilan politik, sulit mencari formulasinya.
“Pembangunan infrastruktur sekarang luar biasa, teknologi luar biasa. Tapi kan masyarakat tidak makan hp tidak makan komputer, yang dimakan adalah pangan hasil petani. Makanya pemrov Jawa Barat mendorong anak muda untuk bertani,” pesannya. (Eki)