KUNIGAN (MASS) – Insiden peyerangan kepada para ulama dan kyia kembali terjadi. Kali ini insiden terjadi di Dusun 03 RT 002/ 003 Desa Randobawagirang Kecamatan Mandirancan.
Akibat kejadian itu korban mengalami luka robek dibagian kepala dan mendapatkan perawatan dari tim medis Puskesmas Linggarjati.
Hingga sekarang korban masih merasakan lemas dan pusing. Rencananya akan melakukan scan kepala.
Insden yang menimpa pengasuh Ponpes Al Istomah itu terjadi pada Jum’at (22/10/2021. Korban juga adalah Ketua MWCNU Mandirancan dan anggota Dai Kamtibmas Polsek Mandirancan.
Kronologisnya adalah korban sehabis upacara HSN di kecamatan mendapat laporan bahwa pelaku yang bernama Sobari sedang marah-marah.
Oleh korban dihampiri, ketika dihampiri pelaku menimpuk korban dengan sebongkah batu ke kepala. Akibat insiden tersebut korban di bawa ke Puskesmas Linggarjati dan mendapat tindakan dengan dijahit beberapa jahitan dikepala.
Atas insinden ini,korban mohon kepada aparat yang berwajib untuk mendapatkan perhatian dan tindakan karena insiden ini bukan yang pertama kalinya. Namun sudah berulang-ulang dengan merusak, membahayakan, dan mengganggu keamanan warga sekitar.
“Pelaku adalah ODGJ namun masih dikatakan sadar dan dari pihak keluarga tidak ada yang bertanggung jawab,” sebut Kyai Jaenal Aripin, Rabu (27/10/2021).
Penyerang yang dilakukan oleh pelaku adalah yang kesekiaan kalinya. Pernah melempar batu ke bagian kaca pesantren.
“Saya minta pihak terkait untuk mengamankan pelaku yang berusia 60 tahun itu, karena sudah meresahkan dan menggangu,” jelasnya.
Kyai Jaenal Aripin mengaku, tidak sepenuhnya percaya korban ODGJ (Orang Dengan Ganguan Jiwa), karena masih terlihat sehat. “Sekali harus ada tindakan nyata dari pihak terkait sebelum ada korban yang lainnya,” pungkasnya. (agus)