KUNINGAN (MASS) – Kajian tentang eskatologi atau ilmu akhir zaman merupakan tema penting dalam banyak tradisi keagamaan, khususnya Islam, Kristen, dan Yahudi. Setiap agama ini memiliki narasi unik mengenai peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi menjelang akhir dunia, mulai dari perang besar hingga kedatangan sosok penyelamat yang membawa tatanan baru bagi umat manusia.
Minat terhadap topik ini terus berkembang karena berbagai tantangan global, baik sosial, politik, maupun lingkungan, yang merupakan tanda-tanda zaman. Artikel ini berfokus pada perbandingan urutan peristiwa besar dalam eskatologi tiga agama samawi setelah perang besar yang dikenal sebagai Malhamah Kubra dalam Islam atau Armageddon dalam Kristen dan Yahudi.
Dalam Islam, dua sosok kunci yang dinantikan adalah Nabi Isa dan Imam Mahdi, yang memiliki peran dalam mengalahkan Dajjal dan memulihkan keadilan. Dalam Kristen, Yesus Kristus diyakini akan kembali untuk memimpin umat manusia menuju keselamatan akhir. Sementara itu, dalam Yahudi, Mesias adalah figur yang akan membawa era damai dan kebebasan bagi umat Israel serta dunia secara keseluruhan.
Kajian ini penting karena dengan membandingkan urutan peristiwa ini, kita dapat lebih memahami persamaan dan perbedaan keyakinan akhir zaman di ketiga agama. Hal ini memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana setiap tradisi memahami konsep keadilan, keselamatan, dan transformasi dunia. Selain itu, analisis ini juga bisa membantu menjembatani pemahaman antar-agama, yang sangat relevan di tengah dinamika global yang terus berubah.
Perbandingan lebih jauh antara Malhamah Kubra dalam Islam dan peristiwa-peristiwa eskatologis dalam Kristen dan Yahudi, memerlukan pemahaman tentang urutan peristiwa besar dunia yang dijelaskan dalam masing-masing tradisi agama.
Islam: Malhamah Kubra, Imam Mahdi, dan Nabi Isa
Dalam Islam, peristiwa Malhamah Kubra adalah peperangan besar yang akan terjadi di akhir zaman. Ini terkait dengan kedatangan Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa AS untuk mengalahkan Dajjal dan memulihkan keadilan. Urutan Peristiwa dalam Islam adalah sebagai berikut:
a. Kedatangan Imam Mahdi
Imam Mahdi adalah tokoh eskatologis dalam Islam yang akan muncul pada masa penuh kekacauan dan ketidakadilan. Dia akan memimpin umat Islam dan memerangi musuh-musuh Islam, termasuk mempersiapkan pasukan untuk melawan Dajjal (yang kelak akan memuncak pada pembebasan Tanah Suci Palestina atau Yerusalem).
b. Malhamah Kubra
Setelah kedatangan Imam Mahdi, perang besar ini akan terjadi. Banyak hadits menyebutkan bahwa Malhamah Kubra akan terjadi di wilayah Syam (Palestina, Suriah, Libanon dan Yaman). Ini adalah pertempuran besar antara pasukan kebaikan yang dipimpin oleh Imam Mahdi) dan pasukan kejahatan yang dipimpin dajjal.
c. Kedatangan Nabi Isa AS
Setelah Malhamah Kubra, Nabi Isa akan turun dari langit dan membantu Imam Mahdi dalam memerangi Dajjal dan mengalahkannya. Nabi Isa akan memerintah dunia selama beberapa waktu, membawa perdamaian dan keadilan.
Kristen: Armageddon dan Kedatangan Yesus (Parousia)
Dalam tradisi Kristen, Armageddon adalah pertempuran besar di akhir zaman yang akan terjadi sebelum Kedatangan Yesus Kedua (Parousia). Ini adalah pertempuran antara kekuatan kebaikan dan kejahatan, di mana Yesus Kristus akan turun untuk mengalahkan Antikristus dan memerintah dunia. Urutan Peristiwa dalam Kekristenan:
a. Armageddon
Pertempuran besar ini akan terjadi sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. Dalam Kitab Wahyu, pertempuran Armageddon melibatkan pasukan dari seluruh dunia yang berkumpul di tempat yang disebut Armageddon untuk memerangi Tuhan. Pasukan ini dipimpin oleh Antikristus dan nabi palsu (Dajjal).
b. Kedatangan Yesus Kedua (Parousia)
Setelah Armageddon, Yesus akan turun dari surga untuk mengalahkan Antikristus dan nabi palsu. Kedatangan-Nya akan membawa penghakiman atas orang jahat dan menegakkan Kerajaan Allah di bumi.
Yahudi: Perang Gog dan Magog dan Kedatangan Mesias
Dalam tradisi Yahudi, tidak ada konsep Armageddon, tetapi ada perang besar yang dikenal sebagai Perang Gog dan Magog yang akan terjadi sebelum kedatangan Mesias.
Mesias dalam Yudaisme adalah pemimpin dari keturunan Daud yang akan membawa kedamaian dan memulihkan bangsa Israel. Urutan Peristiwa dalam Yudaisme:
a. Perang Gog dan Magog
Menurut kitab Yehezkiel, Gog dari tanah Magog akan memimpin pasukan besar dari berbagai bangsa untuk menyerang Israel. Tuhan sendiri akan menghancurkan pasukan ini, menunjukkan kuasa-Nya atas dunia.
b. Kedatangan Mesias
Setelah perang Gog dan Magog, Mesias yang dijanjikan akan datang, membawa zaman kedamaian dan keadilan. Dalam tradisi Yahudi, Mesias bukanlah sosok yang turun dari langit seperti dalam Kekristenan, tetapi seorang pemimpin manusia yang memerintah atas dunia. Dalam teologi Islam, dia adalah Dajjal, sedangkan dalam teologi Kristen dia adalah Antikristus.
Dalam Eskatologi Islam, ada perbedaan pandangan terkait urutan peristiwa menjelang akhir zaman, khususnya tentang hubungan antara kedatangan Imam Mahdi, Malhamah Kubra dan turunnya Nabi Isa.
Mayoritas pandangan menyatakan bahwa Imam Mahdi akan muncul terlebih dahulu, kemudian terjadi Malhamah Kubra, dan setelah itu Nabi Isa turun untuk mengalahkan Dajjal.
Namun, ada penafsiran lain yang menempatkan Malhamah Kubra sebagai peristiwa awal yang mendahului kedatangan Imam Mahdi. Beberapa ulama atau kelompok tertentu menafsirkan bahwa kekacauan global atau perang besar ini terjadi sebelum kemunculan Imam Mahdi, yang kemudian akan datang untuk mengatasi situasi tersebut dan menegakkan keadilan.
Dalam versi ini, Imam Mahdi tidak selalu dipandang sebagai pemimpin yang terlibat langsung dalam pertempuran besar itu, tetapi lebih sebagai sosok pembawa kedamaian pasca konflik.
Meskipun interpretasi ini bukan yang paling dominan, variasi pandangan terkait urutan peristiwa memang ada dalam tradisi Islam, tergantung pada bagaimana Hadits dan teks-teks lainnya dipahami dan ditafsirkan.
Kesimpulan
Dalam pandangan mayoritas tradisi keilmuan Islam, kedatangan Imam Mahdi mendahului pertempuran besar (Malhamah Kubra), dan Nabi Isa turun setelahnya untuk mengalahkan Dajjal.
Dalam Kekristenan, pertempuran Armageddon terjadi terlebih dahulu, diikuti oleh kedatangan Yesus untuk mengalahkan Antikristus.
Dalam Yudaisme, Perang Gog dan Magog mendahului kedatangan Mesias, di mana Tuhan menghancurkan musuh-musuh Israel dan Mesias memerintah setelah itu.
Urutan peristiwa ini mencerminkan eskatologi masing-masing agama, dengan beberapa persamaan terkait pertempuran besar yang mendahului era kedamaian, namun dengan tokoh utama dan konteks yang berbeda.
Makna eskatologis dari Perang Besar dan kehadiran tokoh-tokoh tersebut dalam ketiga Agama Samawi ini adalah sebagai titik akhir perjuangan antara kebaikan dan kejahatan. Perang Besar ini merupakan ujian terakhir bagi umat manusia sebelum zaman keemasan dimulai. Kehadiran tokoh penyelamat tersebut merupakan simbol harapan bahwa pada akhirnya Keadilan Ilahi akan menang.
Meskipun ketiga agama ini memiliki pandangan berbeda tentang tokoh dan urutan peristiwa setelah Perang Besar, namun ada kesamaan signifikan dalam tema-tema utama: kemenangan kebaikan atas kejahatan, kedatangan seorang penyelamat, serta terwujudnya keadilan dan kedamaian di bumi.
Perbedaan detil pada sosok dan urutan kejadian mencerminkan perspektif Teologis masing-masing agama, namun semuanya menempatkan harapan besar pada masa depan dunia setelah Perang Besar ini.
Refleksi
Sebagai seorang Teolog Muslim dengan reputasi intelektual kelas dunia, Nurcholish Madjid (1939-2005) tentu akan bisa menjelaskan subjek ini jauh lebih baik dari apa yang bisa dijelaskan dalam artikel ini, seandainya beliau hidup di zaman ini.
Namun almarhum Cak Nur hidup pada periode ketika kondisi dunia belum berada dalam kondisi genting seperti saat ini, dimana banyak pemimpin dunia yang sudah menyampaikan kecemasannya sehubungan dengan terjadinya rangkaian peperangan besar yang tampaknya hanya bisa diakhiri dengan senjata nuklir. Itu sebabnya disebut Malhamah Kubra atau Armageddon.
Tapi bahkan Sarjana dan Cendekiawan Muslim saat ini pun jika tidak memiliki wawasan eskatologis, tidak akan mampu menghadirkan respon Islam atas klaim Teologi Yahudi terhadap Tanah Suci Palestina. Kini semakin jelas bahwa Perang Palestina bersumber dari Teologi yang Mesianik dan imperialistik kaum Yahudi itu. Dari perspektif Eskatologi Islam, dari sinilah kekhawatiran Perang Besar itu bersumber. Itu sebabnya artikel dalam subjek Eskatologi Islam seperti ini menjadi penting.
Kini, mau tidak mau, dunia kembali berpaling pada akar Teologi untuk mencari penyebab konflik pada tradisi Agama-agama Samawi. Sulit menjelaskan secara utuh apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, serta arah pergerakannya, apalagi memproyeksikan skenario bagaimana konflik besar ini akan berakhir, tanpa melibatkan Teologi, yang merupakan salah satu pilar penting dalam Eskatologi.
Bila merujuk pada sejarah Teologi, dari sudut pandang Islam, mengapa Allah utus Rasul terkahir, ialah untuk meluruskan berbagai penyimpangan Teologis yang terjadi dalam Agama Samawi sebelumnya, termasuk bagaimana Agama Samawi terakhir ini meluruskan Teologi tentang proses sejarah sampai Hari Kiamat.
Meskipun upaya diplomasi perdamaian masih harus terus dilakukan sebagai tanggung jawab moral dan kemanusiaan, namun selama ini tidak efektif untuk menghentikan ambisi mesianik dan imperialistik yang bersumber dari teologi aneh kaum Yahudi ini.
Hari ini, eskalasi perang tampaknya sudah sampai pada titik yang tidak bisa dihentikan, kecuali dengan nuklir. Adalah salah dan naif untuk mengatakan, bahwa tidak ada seorang pun yang menghendaki perang besar apalagi perang nuklir, karena di pojok sana ada segelintir orang yang sudah lama bersiap dengan bunker nuklir.
والله اعلم
Maman Supriatman (Akademisi/Penulis Buku Eskatologi Islam)
MS 25/10/24