KUNINGAN (MASS) – Urip iku urup adalah sebuah filosofi Jawa yang berarti “hidup itu menyala”. Konsep ini mengajarkan bahwa hidup yang baik adalah hidup yang memberikan manfaat bagi orang lain. Filosofi ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Urip iku urup mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang peduli, berbagi, dan membantu orang lain. Api dalam filosofi ini melambangkan sifat manusia yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Dengan menerapkan filosofi ini, kita dapat memberi manfaat untuk sesama. Menjadi sumber kebaikan dan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi penerang bagi orang-orang di sekitar kita dengan semangat dan optimisme.
Meninggalkan jejak positif. Meninggalkan warisan berupa kebaikan, ilmu, dan kebahagiaan.
Filosofi urip iku urup sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang lain.
QS Al-Isra’ [17]: 7, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.”
QS An-Nisa [4]: 36, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.”
-Hadits Riwayat Ahmad dan Ad-Daruquthni, “Sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan kemanfaatan bagi yang lainnya.”
Dengan menerapkan filosofi urip iku urup, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi orang lain. Filosofi ini mengajarkan kita untuk hidup dengan tujuan memberikan kebaikan dan manfaat bagi sekitar kita.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar menjadi insan yang selalu memberikan manfaat untuk sesama. Amin.
Imam Nur Suharno
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat
