KUNINGAN (MASS) – Yayasan Husnul Khotimah Kuningan menyelenggarakan kegiatan Upgrading Top Manajemen yang mengumpulkan seluruh pengurus yayasan dan para kepala divisi di Diva Convention Hall. Acara ini menjadi momentum penting untuk me-review kondisi yayasan dan menyusun langkah strategis demi peningkatan mutu lembaga pendidikan pondok pesantren dan sekolah tinggi yang dinaungi HK.
Ketua 1 Yayasan Husnul Khotimah, H. Maman Kurman, S.H., menyampaikan inti dari pertemuan ini. Ia menjelaskan bahwa diskusi bersama Dr. Iman Subasman, M.Si., ini bertujuan utama untuk melakukan perbaikan dan penambahan terhadap hal-hal yang belum optimal.
“Hal ini semata-mata untuk kebaikan Yayasan Husnul Khotimah. Semangatnya adalah untuk selalu memperbarui dan melengkapi apa yang kurang demi mencapai tujuan yayasan di bidang pendidikan,” kata Maman.
Senada dengan itu, Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, K.H. Mu’tamad, Lc., Al Hafidz, mengingatkan seluruh jajarannya untuk berpegang teguh pada visi besar para pendiri, manajemen strategi (Idaroh) yang kuat, diiringi dengan pendekatan hati dalam menjalankan tugas. Dirinya menutup sambutan dengan doa agar seluruh pengurus dapat melaksanakan tanggung jawab berat ini dengan memberikan yang terbaik, sehingga HK dapat “bernafas panjang dan berumur panjang” dalam mengabdi kepada umat.
Restrukturisasi: Mengubah Cara Berpikir, Bukan Sekadar Bagan
Sebagai pembicara utama, Dr. Iman Subasman, M.Si., membawakan materi vital mengenai Gagasan Dasar Strukturisasi Lembaga. Ia mendorong yayasan untuk melihat masa depan pendidikan melalui lensa restrukturisasi holistik—sebuah cara untuk mengelola perubahan secara menyeluruh.
Iman menekankan bahwa restrukturisasi bukan sekedar perubahan bagan atau sekedar perubahan pelimpahan tugas dan wewenang: “Pelimpahan kewenangan tanpa perubahan cara berpikir, budaya kerja, dan sistem evaluasi hanya memindahkan beban, bukan memperbaiki mutu,” ungkap Iman.
Menurutnya, organisasi pendidikan harus berani bertransformasi dari sistem yang kaku (mekanistik dan birokratis) menuju sistem yang lebih dinamis (organis). Perubahan budaya kerja adalah hal yang wajib. Transformasi ini dirangkum dalam empat elemen penting yang harus diatur ulang: Roles (peran), Responsibility (tanggung jawab), Rules (aturan), dan Results (hasil).
Kegiatan Upgrading Top Manajemen ini ditutup dengan harapan besar agar manajemen HK dapat mengambil posisi dan amanah masing-masing dengan memberikan kontribusi terbaik, demi mewujudkan impian para pendiri yayasan. (didin)
