KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan menggelar unjuk rasa di depan tugu titik nol Kuningan, sekitar taman kota, Kamis (15/4/2022) sore.
Mahasiswa yang datang dengan seragam hijau hitamnya itu, datang dengan mobil kolbak, sebagian dengan motor sembari membawa bendera.
Di depan tugu titik nol itulah, mereka bergantian berorasi, menyuarakan aspirasinya mulai dari harga minyak goreng, sampai soal masa jabatan presiden.
Selain berorasi, mereka juga sempat mempertontonkan sindiran soal minyak goreng. Dimana dihadirkan pemeran ”Mafia Minyak Goreng” yang ambil untung di tengah kesusahan bersama.
“Banyak sekali pedagang-pedagang minyak goreng di atas HET. Berarti pemerintah daerah tidak merealisasikan permendag no 11 tahun 2022,” ujar salah satu orator aksi, Diah Maulidiyah.
Aksi sendiri ditonton masyarakat yang tengah menghabiskan waktu, ngabuburit di sekitaran taman kota dan alun-alun masjid Syiarul Islam. Seruan demi seruan mahasiswa, terus disuarakan dengan lantang, bersemangat dan menggelegar.
Dalam aksi itu, datang menghampiri pendemo dari pihak eksekutif Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, didampingi Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE. Ada juga anggita legislatif Deki Zaenal Mutaqin dan Saw Tresna.
Gerakan yang mengusung tema HMI bersama Rakyat, menolak beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
- Kenaikan harga BBM
- Kenaikan harga bahan pokok dan menjamin stabilitas pangan
- Kenaikan ppn 11 %
- Proyek IKN
- Penundaan pemilu dan penambahan periode oligarki
- Kriminalisasi masyarakat sipil dan menjamin kebebasan berpendapat
Dan di aksi tersebut, eksekutif dan legislatif, terihat ikut menandatangi tuntutan pendemo. Dan berjanji akan menyampaikan hal tersebut ke pusat sebagai bahan pertimbangan. Selain di atas kertas, eksekutif dan legislatif juga ikut tandatangani petisi yang dibuat di banner.
“Ini aksi baik, konstruktif, di tengah-tengah ibadah puasa, di tengah-tengah mau lebaran. Di tengah-tengah fluktuatif harga, kelangkaan minyak, itu sangat memprihatinkan. Saya atas nama pemerintah daerah, termasuk provinsi, pusat, sedang berusaha,” ujar Acep setelah menemui peserta aksi.
Namun dirinya juga mengaku, saat ini, terutama fluktuatif harga, ada di era perdagangan bebas.
“Maka saya sering bilang, hayu kedepan mulai kemandirian, ayo kita lawan (fluktuatif harga, red),” ajaknya.
Soal perpanjangan masa jabatan, Acep yakin tidak akan terjadi. Lalu soal pemindahan IKN itu sudah diputuskan. Dirinya mengatakan, meski cukup prihatin, itu keputusan pusat, bukan daerah. Meski begitu, Acep berharap nanti hasilnya lebih bernilai.
Kapolres Kuningan Dhany Aryanda SIK melalui Kasi Humas Iptu Sukarno mengatakan, demo di Jalan Siliwangi oleh mahasiswa berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas lalu lintas.
“Alhamdulillah berjalan lancar tanpa mengganggu lalu lintas di sepanjang jalan Siliwangi Kuningan,” ujarnya.
Kapolres, secara langsung juga mengapresiasi pelaksanaan ujuk rasa dengan beberapa tuntutannya itu, tidak mengganggu ketertiban umum ataupun merusak fasilitas.
“Terimakasih adik adik mahasiswa,” ujar Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda SIK. (eki)