KUNINGAN (MASS) -UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah yang paling menjadi harapan Negara Indonesia. Mereka berusaha hidup mandiri.
Mempunyai karyawan tidak terlalu banyak (di bawah 100 orang). Tetapi secara akumulatif, menurut Prof. Rhenald Kasali, UMKM mampu menampung 90 persen lapangan kerja di Indonesia.
UMKM tidak minta bantuan dan merepotkan negara. Bayangkan saja pada tahun 1998 dimana terjadi krisis moneter yang membuat banyak perusahaan besar tumbang dan gulung tikar.
UMKM tetap bertahan dan bahkan menjadi penopang perekonomian saat itu. UMKM tetap bergerak secara dinamis dan tentu saja menguntungkan bangsa ini.
Ternyata kondisinya berbalik disaat wabah seperti sekarang. Diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penyebaran virus Corona membuat para pengusaha UMKM limbung, penjualan menurun dan terancam gulung tikar.
Memang setiap terjadi krisis, ada dua pintu. Pintu bahaya dan pintu peluang. Seperti dalam bahasa China, yaitu wēijī terdiri dari dua karakter Cina yang menandakan masing-masing “bahaya” dan “peluang” (Wikipedia). Posisi UMKM sekarang dekat dengan pintu bahaya.
Maka, di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini tentunya harus kita jadikan ajang untuk membantu para pelaku UMKM dengan membeli barang dagangan mereka.
Belilah kebutuhan selama Ramadhan dan idul Fitri dari mereka sehingga mereka bisa bertahan dan tidak gulung tikar di masa-masa wabah seperti sekarang ini. Karena jika terjadi gulung tikar, maka bertambah lagi lah jumlah pengangguran di negara kita.
Semoga dengan kepedulian kita terhadap para pelaku UMKM, bisa meminimalisir bertambahnya jumlah pengangguran di negara ini. Save our UMKM, save our nation.***
Oleh : Coach Ari (Trainer Amco / Leadership Trainer / Kepala Bagian Pembinaan Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam / Konsultan Permasalahan Pelajar dan Pemuda / Trainer Muda Kuningan / Mahasiswa Semester Akhir Pasca Sarjana Uniku Prodi Magister Manajemen / Instruktur Senam Kebugaran / Penulis Buku “Kembali Kepada Fitrah” )