KUNINGAN (MASS) – Masyarakat Peduli Kuningan (MPK) memilih langsung “mengadu” ke Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, soal batalnya acara Melon Fest. Pentolan MPK, Yusuf Dandi Asih dan Yudi Setiadi, datang ke Pendopo bersama sejumlah pihak yang dianggap rugi atas pembatalan Melon Fest, Selasa (21/10/2025).
Dalam audiensi ke Bupati, MPK memaparkan kerugian apa saja yang diakibatkan dari batalnya event tersebut. Selain wanprestasi publikasi profesional dari insan medsos, pelaku UMKM dan pengusaha homestay di kawasan wisata Cisantana dikabarkan merugi, lantaran telah menyiapkan logistik, bahan kebutuhan, dan fasilitas akomodasi bagi peserta yang akhirnya tidak hadir akibat ketidakpastian jalannya acara.
MPK menilai bahwa peristiwa ini mencerminkan kelalaian serius dan lemahnya akuntabilitas penyelenggara, yang saat ini wajib segera memberikan klarifikasi resmi kepada publik, menyelesaikan seluruh kewajiban finansial, serta memulihkan kepercayaan masyarakat.
“MPK menegaskan bahwa kegiatan publik berskala besar bukan sekadar proyek hiburan, tetapi juga ruang tanggung jawab sosial yang menuntut integritas dan komitmen moral terhadap masyarakat,” kata Yusuf, didampingi Yudi.
Lebih jauh, MPK menyerukan agar kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak yang berkecimpung dalam dunia event dan promosi wisata di Kabupaten Kuningan.
“Membangun citra daerah tidak cukup dengan kemeriahan panggung dan publikasi semu, tetapi membutuhkan kejujuran, koordinasi, serta keberpihakan nyata kepada rakyat kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” ujarnya.
MPK menegaskan akan terus mengawal proses penyelesaian hingga seluruh pihak terdampak—terutama pelaku UMKM dan pengusaha homestay Cisantana—mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.
“Citra baik Kabupaten Kuningan adalah milik bersama dan tidak boleh ternodai oleh kelalaian, ketidakprofesionalan, ataupun kepentingan sepihak yang merugikan banyak pihak,” tegas MPK.
Diketahui sebelumnya, pasca penyelenggaraan Nusantara Melon Fest Kuningan 2025 batal, mendadak jadi buah bibir banyak pihak. Pasalnya, Festival yang dijadwalkan berlangsung pada 17–19 Oktober 2025 dengan serangkaian agenda utama yang sempat digadang-gadang akan menarik ribuan pengunjung itu, mendadak batal.
Mulanya, banyak kegiatan besar dijadwalkan seperti penampilan artis nasional NDX A.K.A, lomba lari “MeloRun” bersama komunitas Kuningan Runner, pameran UMKM dan hasil pertanian, serta kegiatan budaya membatik massal pelajar. (eki)
