KUNINGAN (MASS) – Fakultas Pendidikan Sosial dan Teknologi (FPST) Universitas Muhammadiyah Kuningan menggelar acara Yudisium Sarjana, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UM Kuningan Dr. Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc, Wakil Rektor Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd, para direktur, ketua lembaga, para dekan dan wakil dekan, ketua program studi, serta dosen tetap di lingkungan FPST dan Fakultas Farmasi Kesehatan dan Sains.
Yudisium sendiri diawali dengan pembacaan doa dan sambutan dari Pimpinan Fakultas, Dr. Boby Agustan, M.Pd. yang menekankan bahwa yudisium bukan sekadar seremoni, melainkan momentum bersejarah bagi mahasiswa yang bersiap memasuki dunia profesional.

Yudisium Sarjana Fakultas Pendidikan Sosial dan Teknologi (FPST) Universitas Muhammadiyah Kuningan, Sabtu (15/11/2025). (Foto: dok UM)
Dalam sambutannya, pimpinan fakultas memaparkan tiga konsep penting dari pemikiran tokoh pendidikan Mochtar Buchori sebagai landasan kedewasaan profesional lulusan, yaitu:
1. How to Make a Living
Lulusan dituntut memiliki keterampilan praktis serta etos kerja yang kuat agar mampu mandiri secara finansial. Baik keterampilan teknis (hard skills)—seperti kecakapan digital, bahasa, dan kewirausahaan dasar—maupun soft skills seperti komunikasi efektif, disiplin, kerja sama, kemampuan berpikir kritis, hingga etika kerja, menjadi bekal utama untuk bersaing di dunia kerja modern.
2. How to Lead a Meaningful Life
Mahasiswa diarahkan untuk tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga membangun kehidupan yang bermakna. Melalui pemenuhan kebutuhan emosional dan spiritual, lulusan diharapkan mampu menjaga integritas, memiliki tujuan hidup, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
3. How to Enable Life
Tahap tertinggi dari kedewasaan profesional adalah kemampuan untuk memuliakan sesama. Lulusan diharapkan menjunjung tinggi kemanusiaan, menjaga martabat orang lain, berlaku adil, serta menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas. Profesi apa pun yang mereka jalani kelak, nilai kemanusiaan harus menjadi fondasi utama.
Boby Agustan menegaskan bahwa lulusan UM Kuningan bukan hanya dipersiapkan untuk mampu bekerja, tetapi juga untuk hidup dengan makna dan memberi manfaat bagi kehidupan orang lain. Ketiga konsep tersebut diyakini dapat membentuk karakter sarjana yang kompeten secara profesional, dewasa secara emosional–spiritual, serta memiliki integritas tinggi.

Yudisium Sarjana Fakultas Pendidikan Sosial dan Teknologi (FPST) Universitas Muhammadiyah Kuningan, Sabtu (15/11/2025). (Foto: dok UM)
Dalam era perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan yang semakin cepat, mahasiswa juga diingatkan untuk terus adaptif, menjunjung kejujuran, serta menjaga nilai-nilai karakter di mana pun berada.
“Jadilah guru yang menginspirasi, jadilah profesional yang bekerja dengan hati, dan jadilah manusia yang membawa cahaya kebaikan,” pesan pimpinan fakultas.
Di akhir acara, pimpinan fakultas menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh peserta yudisium. Ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama menempuh pendidikan di UM Kuningan dapat menjadi bekal untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. (eki)






















