KUNINGAN (MASS) – Beberapa waktu lalu, Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon menggelar pengabdian di Desa/Kecamatan Cilimus, Kuningan pada Sabtu (13/2/2021) lalu.
Pengabdian yang mengusung tema “Pendampingan Rantai Pasok Pemasaran dan Peningkatan Mutu Ubi Jalar sebagai Komoditas Unggulan Daerah” ini, dilakukan LPM UGJ yang melibatkan para dosen dan mahasiswa untuk pertanian masyarakat, terutama petani ubi jalar.
Ada dua kelompok pengabdian yang diturunkan dalam kegiatan tersebut. Kelompok pertama, misinya adalah mencarikan solusi penjualan ubi jalar dengan menghubungkan ke perusahaan-perusahaan pengolahan ubi yang ada di Cirebon.
Lalu kelompok yang lain, berfokus pada peningkatan kualitas dan keberlanjutan (kontinuitas) ubi jalar tersebut menerapkan pola tanam.
Untuk pendampingan rantai pasok pemasaran, kelompok pengabdian dipimpin Farida Mardhatila S Pt M Si selaku ketua sekaligus dosen Fakultas Pertanian.
Farida, didampingi dosen ekonomi dan mahasiswa seperti Dr Edy Hartono SE MM, Firman Hidayat S Si M Si, serta Nurul Anwar dan Dandi.
“Ada beberapa hal yang kami temukan serta kami dengar langsung dari para petani, dan hal tersebut cukup memilukan,” unar Farida.
Diantara yang ditemukannya, pertama adalah daya jual ubi jalar yang murah/anjlok. Dijelaskan Farida, dari penuturan petani, penjualan ubi jalar hanya mencapai Rp. 100-700 /Kg (di bawah harga standar).
“Biaya budidaya yang sangat mahal dan tidak sebanding dengan hasil panen,” imbuhnya sembari mencontohkan biaya budidaya Rp. 3.800.000, namun pasca panen hanya mendapatkan Rp. 3.000.000.
Kendala lainnya adalah masa pancaroba, yang menbuat banyak ubi jalar yang terserang boleng (kulanas) sehingga ubi tidak bisa terjual.
Dituturkan, masih banyak fakta di lapangan yang miris dan memilukan. Padahal para petani merupakan garda terdepan di bidang Pertanian, khususnya dalam persoalan pangan.
Karenanya, upaya UGJ adalah melakukan pendampingan untuk penjualan ke perusahaan yang membutuhkan.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya program pemberdayaan ini dapat memecahkan permasalahan yang ada saat ini,” imbuhnya.
Selain soal pasar, kelompok pengabdian lainnya berfokus pada peningkatan mutu ubi jalar. Kelompok pengabdian ini, untuk menjamin kualitas serta harga yang diberikan nantinya.
Kelompok peningkatan ubi jalar sendiri dikepalai Ida Setya Wahyu Atmaja SP M Si sebagai ketua peningkatan mutu sekaligus dosen Fakultas Pertanian.
Ida, didampingi dosen lainnya seperti Ismail Saleh SP M Si, Fery Ferdiyanto ST MPd dan mahasiswa Irpan. (eki)