KUNINGAN (MASS) – Tutup buku di bulan Ramadhan ini, diisi dengan berbagai cara oleh banyak pihak. Tentu, bulan suci ini, memang momentum terbaik untuk meraih keberkahan dan pahala dengan berinfaq dan memperbanyak amalan.
Hal itu jugalah yang dilakukan Pagiyuban Mojang Jajaka (Moka) Kabupaten Kuningan. Dimana, pada hari-hari terakhir Ramadhan kemarin, Jumat-Sabtu (29-30/4/2022) diisi dengan kegiatan sosial.
Acara yang bertajuk Moka Ramadhan dengan mengusung tema “Sanes ukur eksistensi, sanes ukur instastori, tapi milari ridho illahi”, atau yang artinya tidak hanya ingin eksis, namun juga mencari berkah dari Allah SWT ini, merupakan tradisi tahunan yang biasa dilakukan Moka Kuningan.
Kegiatan sosial sendiri, diisi dengan brbagai kegiatan mulai dari santunan ke yayasan yatim piatu & dhuafa Salafiyatul Huda Kertawangunan dan Yayasan Siti Fatimah Purwawinangun, bagi-bagi takjil di halaman depan syiarul Islam, silaturahmi dan buka bersama yang dihadiri beberapa pengisi acara seperti Azzura Models dan Teater Siliwangi.
“Alhamdulillah semua acara berjalan lancar kecuali konser amal di halaman depan syiarul islam yang kita tidak laksanakan demi kenyamanan bersama menyambut persiapan Idul Fitri dan proses perijinan yang belum terselesaikan. Qodarullah manusia hanya bisa merencanakan, yang terpenting tujuan kita untuk berbagi dan menyampaikan amanah melalui donasi tersampaikan dengan baik dan berjalan sesuai rencana” ujar ketua pelaksana, Ujang Taufiq.
Kegiatan sendiri, dilakukan untuk menjalin silaturahim, menumbuhkan kecintaan di bukan suci, mengembangkan kreatifitas dan rasa peduli, serta membantu program pemerintah dalam mengurangi kesenjangan. Hal ini juga sejalan dengan program kerja Moka.
“Kegiatan ini merupakan langkah kongkrit dalam sedikit membantu meringankan beban saudara muslim kita di bulan Ramadhan. Semoga menjadi dampak positif serta Mojang Jajaka tetap menjadi nonoman panutan bagi pemuda pemudi kabupaten Kuningan,” kata Ujang.
Ujang, yang merupakan Jajaka Pinilih itu mengatakan, aktivitas yang dilakukan Moka ini merupakan bagian dari bakti sosial (baksos) yang telah terencana dengan baik. Sebagai seorang muslim, lanjut Ujang, tentu harus berlomba-lomba meraih keberkahan dan mengamalkan kebaikan.
“Mojang Jajaka harus mampu mewujudkan sosok Mojang Jajaka yang Manggapulia (Luhung Elmuna, Rancage Gawena, Jembar Budayana dan Pengkuh Agamana), yang artinya dalam hal ini harus mampu mencerminkan kebaikan secara spiritual, beramal kebaikan sehingga hal tersebut mejadikan Mojang Jajaka tepat sebagai nonoman panutan bagi pemuda pemudi Kabupaten Kuningan,” sebutnya. (eki)