KUNINGAN (MASS)- Asep Sarkam (32) warga Desa/Kecamatan Ciwaru yang membuat video tidak percaya covid-19 akirnya dilepaskan oleh pihak Polres Kuningan pada Mingggu (20/6/2021).
Pria pemilik tambal ban yang juga dijadikan lokasi pengambilan video itu diciduk oleh anggota Polsek Ciwaru pada Sabtu pagi dan langsung diserahkann kepada pihak Polres Kuningan pada Sabtu sore.
Akibat ulahnya itu banyak warga yang melaporkan dan geram dengan sikap Asep yang dinilai telah melukai para tenaga medis dan petugas lainnya yang selama ini berjuang melawan covid-19.
Tindakaan Asep juga dinilai memprovokasi warga sehingga menimbulkan keresahan. Di Kecamatan Ciwaru sendiri Puskesmas ditutup karena ada nakes terpapar corona.
Belum lagi kasus meninggal yang mencapai 10 orang di wilayah tersebut. Meski banyak yang kontra penangkapan Asep Sarkam banyak didukung warga.
“Ia sudah dilepaskan dan yang bersangkutan sudah meminta maaf. Dia hanya satu malam di Mapolres Kuningan,” ujar Kasat Reskri Polres Kuningan AKP Danu Raditia Atmaja, Minggu pagi.
Sementara dalam video permintaa maaf berdurasi 56 detik Sarkam meminta maaf atas apa yang sudah dilakukannya.
Ia saat ini sadar pasti ada teman-teman atau lembaga yang pasti sakit hati dengan pernyataannya.
Terutama lanjut dia, adalah Satgas Covid-19, teman nakes beserta jajaranya , TNI, Polri dan orang-orang yang berada di Ciwaru.
Untuk itu ia meminta maaf sebesar-besarnya dan berjanji tidak akan mengulangi apa yang ia lakukan.
“Buat teman-teman jangan sampai seperti saya, mudah-mudahan teman yang lainnya bisa melakukan insteraksi dengan medsos itu sebijak mungkin,” ujar pria yang terkenal dengan Sarkam itu.
Asep sendiri saat ini tengah menunggu kelahiraan anaknya. Ia mengaku kejadian ini membuatnya tertekan, tapi semuanya selalu ada hikmah.
Sekadar informasi kejadian ini menuai polemik di masyarakat karenan dinilai apa yang dilakukan Asep adalah pendapat pribadi dan tidak layak ditangkap. Apa lagi sempat kedua tangannya diikat.
Namun disisi lain banyak yang gerah karena dengan ucapan Asep itu bisa memprovokasi warga lain.
Kasus covid di Kuningan sendiri terus melonjak karena banyak warga yang abai prokes. (agus)