KUNINGAN (MASS) – Sebuah fenomena menarik tengah ramai diperbincangkan di media sosial, yaitu berkibarnya bendera One Piece di bawah bendera Merah Putih. Kejadian ini menarik perhatian banyak masyarakat dan menjadi viral dalam waktu singkat.
Banyak pengguna media sosial yang membagikan foto dan video dari momen tersebut, menambahkan beragam komentar dan reaksi dari berbagai kalangan.
Bendera One Piece atau lebih tepatnya bendera bajak laut mugiwara, yang merupakan simbol dari serial anime terkenal, berkibar bersama dengan bendera nasional Indonesia. Momen ini terjadi mengingat edaran tentang pengibaran bendera merah putih sebagai simbol memasuki bulan kemerdekaan yaitu Agustusan atau 17 Agustus.
Dalam situasi ini, bendera One Piece dianggap menjadi representasi dari semangat petualangan dan kebebasan yang sering diusung dalam cerita tersebut.
Salah satu aktivis mahasiswa Kuningan, Sidiq Nugraha, memberikan tanggapan terhadap fenomena ini. Dalam keterangannya ia menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari campaign yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekspresi diri.
“Bendera bajak laut ada dan berkibar sebagai simbol perlawanan terhadap sistem pemerintahan yang rusak dan korup,” ujarnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Sabtu (2/8/2025).
Sidiq menambahkan bahwa bendera One Piece melambangkan semangat kebebasan dan persahabatan, nilai-nilai yang sangat relevan dengan konteks sosial di Indonesia saat ini.
“Kita hidup di era di mana generasi muda memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka, dan salah satunya ya melalui campaign ini,” jelasnya.
Reaksi dari masyarakat pun beragam. Banyak yang mendukung aksi ini sebagai bentuk inovasi dan kreativitas, sementara beberapa lainnya menganggapnya kurang pantas.
“Ini adalah cara yang unik untuk menggabungkan cinta terhadap anime dan simbol nasional,” tambah Sidiq.
Dalam pandangannya, Ia juga menyebutkan bahwa tindakan ini seharusnya tidak dipahami sebagai penghinaan terhadap bendera nasional. Sebaliknya, ia berharap masyarakat bisa melihatnya sebagai bentuk penghormatan.
“Kami ingin menekankan bahwa kami mencintai Indonesia, dan kami juga mencintai budaya yang memberikan warna dalam hidup kami,” tegasnya.
Kejadian ini juga telah memicu diskusi di kalangan generasi muda mengenai identitas nasional dan budaya.
“Kita harus bisa menghargai berbagai jenis ekspresi tanpa kehilangan esensi dari identitas kita sebagai bangsa,” pungkas Sidiq. (raqib)
