KUNINGAN (MASS)- Banyak yang tidak mengetahui bahwa transkasi ojek online (ojol) di Kuningan dalam sehari bisa mencapai Rp250 juta. Kok besar? ternyata jumlah driver ojol di Kuningan lebih dari 2.500 orang.
“Jumlah paguyuban di Kuningan itu ada 12 grup. Untuk Gabungan Baraya Kuningan saja lebih dari 250 orang. Yang saya tahu jumlahnya sekitar 2.500 driver,” ujar Wakil Ketua GBK Iip kepada kuninganmass.com, Sabtu (6/7/2019).
Septa salah seoran driver ojol mengaku, banyaknya warga Kuningan yang menjadi driver karena hasilnya menggiurkan. Bukan hanya yang belum punya pekerjaan bagi yang sudah punya perkerjaan pun mereka banyak menyambi jadi ojol.
“PNS, karyawan swasta pun ikut menjadi ojol. Mahasiswa banyak juga karena kerjaannya nyantai. Saya sehari bersih dapat Rp100 ribu. Kalau Rp100 ribu dikalikan 2.500 hasilnya ratusan juta tentu perputaran uang yang sangat besar,” ujar Septa.
Dikakatan, saat ini jadi driver ojol sudah menjadi mata pencaharian, karena sangat dibutuhkan nyaris selama 24 jam. Jasa ojol sangat dibutuhkan karena keinginan warga yang ingin mudah dan prakatis.
Sementara itu, driver ojol lainnya yang bernama Tris mengaku, dalam sehari bisa membawa pulang Rp350 ribu. Jumlah itu sudah dipotong oleh aplikator sebesar 20 persen.
“Rp100 ribu mah pendapatan rata-rata sehari. Saya sering mendaparkan Rp350 ribu. Syaratnya harus rajin mangkal,” ujarnya.
Ia setuju dengan peryataan dari GBK, dimana pemerintah harus melindungi driver ojol agar tidak ada tindakan sepihak dari pihak aplikator. Ojol sudah menjadi sumber pendapatkan yang bisa menghidupi keluarga.
Sekedar informasi tenyata dengan banyak dibentuk paguyuban atau wadah ojol di Kuningan, mereka sering menyisihkan uang urunan setiap bulan, baik untuk kebutuhan paguyuban maupun anggota ketika mereka sakit. (agus)