KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, internal DPC Partai Gerindra Kabupaten Kuningan memanas. Pasalnya, setelah sebelumnya Plt Ketua DPC Gerindra Toto Tohari SE diterjang isu tak sedap, belakangan juga muncul gerakan dari sejumlah PAC yang mendeklarasikan diri menolak kepemimpinan Toto Tohari SE.
Soal isu tak sedap yang menarasikan Toto selingkuh bahkan menghamili, langsung dibantah oleh yang bersangkutan. Pasalnya, perempuan yang mengaku punya anak dari legislator Gerindra itu memang dinikahinya, juga sepengetahuan keluarga. Meskipun pada akhirnya berpisah.
“Persoalan sudah beres, selama ini yang menganggap saya menghamili di luar nikah itu semuanya fitnah,” tegas Toto, saat isu tersebut menyeruak.
Adapun soal desakan sejumlah PAC yang memintanya mundur, Toto Tohari dibela langsung oleh anak buahnya yang juga menjabat sebagai Ketua PAC Gerindra Kecamatan Cidahu, Yayan Suryana, didampingi Ketua PAC Kuningan dan Ketua PAC Cigugur, Senin (26/5/2025) kemarin.
Tidak hanya menjelaskan kronologi, Yayan menganggap ada dalang dibalik mobilisasi PAC, yang mengajak untuk “balik badan” dari Plt Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan saat ini.
Yayan bercerita, sebenarnya gerakan yang mengarah pada deklarasi ketidaksetujuan kepemimpinan Toto ini sudah dilakukan beberapa kali. Polanya mirip, digagas pertemuan silaturahmi dengan iming-iming uang transport dan program.
Pun demikian, pada pertemuan dan deklarasi terakhir yang akhirnya mencuat, yang hadir ternyata tidak sebanyak yang diklaim. Dari 21 orang yang hadir, Ketua PAC hanya ada 12 orang. Sisanya memang kader lama Gerindra yang sudah tidak menjabat, atau justru yang tidak legowo karena pergantian Ketua PAC.
Yayan menegaskan, para Ketua PAC saat ini masih solid. Gerindra, tegasnya, merupakan partai komando yang harus taat pada intruksi partai, termasuk pada pimpinan DPC yang sudah ditunjuk. Dan hal itu sudah ditegaskan para Ketua PAC pada deklarasi sebelumnya.
Di akhir, Yayan justru memuji kepemimpinan di DPC Gerindra Kuningan saat ini, Toto Tohari SE yang dianggapnya berbeda dari kepemimpinan sebelumnya.
“Kata saya, jauh lebih berbeda. Ketika akan mengambil keputusan, Toto itu selalu mengumpulkan PAC,” kata Yayan.
Selain itu, lanjutnya, Toto juga dianggap lebih transparan soal keuangan partai. Uang darimana, digunakan apa, dilaporkan secara terbuka oleh Toto. Dan terakhir, kata Yayan, Toto juga dianggap tidak gagal menahkodai Gerindra saat Pilkada. Kandidat dari Gerindra, berhasil menang baik tingkat kabupaten maupun provinsi. (eki)
