KUNINGAN (MASS) – Dalam meningkatkan wawasan kebangsaaan masyarakat, Karang Taruna Cakra Kelurahan Windusengkahan menggelar ‘Ngaji Kebangsaan’, Sabtu (17/8/2019) di Mesjid Al-Mashud Windusengkahan. Acara yang dimulai Pukul 20.00-22.30 WIB diikuti sebanyak 200 orang.
Acara yang merupakan rangkaian kegiatan HUT RI ke 74 mengangkat tema ‘Saluyu dina Lengkah, Sarasa dina Manah, Satekad dina Arah’. Acara tersebut menjadi momen penting dalam proses keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Kelurahan Windusengkahan.
“Acara tersebut mempertemukan seluruh kalangan masyarakat, seperti para pemuda/pemudi, kyai, tokoh masyarakat, ketua RT/RW, dan Kepala Kelurahan beserta perangkatnya,” ujar Ketua Panitia M. Faisal yang diamini sekretaris kelurahan Lina Yuliani SAg.
Pertemuan tersebut, lanjut Faisal, merupakan salah satu langkah strategis untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan yang terkandung dalam tema yang diusung pada acara tersebut.
“Ngaji kebangsaan dimeriahkan oleh grup Hadroh Al-Imam dan pembacaan atakah yang dipimpin oleh KH Mansur. Bukan hanya mendoakan para orang tua yang telah mendahului, tetapi juga mendoakan para pahlawan yang telah susah payah berjuang,” terangnya.
Pada acara inti, tausyiyah kebangsaan disampaikan langsung oleh KH Abdul Aziz AN dengan memaparkan beberapa poin tentang wawasan kebangsaan yang perlu ditanamkan kepada masyarakat sebagai upaya untuk mencapai tujuan nasional.
“Beberapa tujuan nasional pada era kepemimpinan sekarang ialah pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM), ekonomi dan sosial. Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 20% dari APBN untuk pendidikan, artinya pemerintah sedang serius membangun SDM melalui pendidikan,” jelas Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kuningan itu.
Poin yang tidak kalah penting dari urgensi wawasan kebangsaan, lanjut Aziz, ialah terwijudnya kebersamaan dalam perbedaan, dan kehidupan di negeri ini harus berpijak kepada empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
Setelah tausyiyah selesai, dilanjutkan dengan pembacaan Mahalul Qiyam oleh grup hadroh Al-Imam dengan diakhiri pembacaan sebuah tulisan oleh pembaca acara. (ali)
Berikut beberapa penggalan tulisan
Hei kalian para pemuda!
Masihkah kau memiliki jiwa seorang pejuang?
Bangunlah dari tidurmu,
bergeraklah dan raih mimpi-mimpimu.
Jangan kau belenggu ide-idemu,
atau mungkin kau sendiri yang terbelenggu oleh ide-idemu?
Bebaskan belenggumu dan ekspresikan,
Ibu Pertiwi sedang menunggu karyamu