KUNINGAN (MASS) – Kejadian menggegerkan terjadi di Desa Cimaranten Kecamatan Cipicung, Minggu (20/7/2025) malam tadi. Pasalnya, seorang perempuan, inisial N (24), ditemukan tak bernyawa di rumah.
Dikatakan, ibu dari 2 bayi itu, meninggal pasca tergant*ng di dalam rumah yang terkunci bersama anak-anaknya yang masih usia 3 tahun dan 1 tahun.
Kejadian itu diketahui sang suami yang baru datang, setelah menjemput/mencari sang ibu dari Kecamatan Darma. Informasi sendiri mulanya benyak menyebar melalui media sosial.
Kabar itu dibenarkan Kasipem Cimaranten alias Bihi Andi Suryadi. Ia membenarkan kejadian itu terjadi di desanya sekitat pukul 19.00 malam atau menjelang isya.
“Informasi dari tetangganya, pintu dalam keadaan terkunci,” kata Bihi Andi, ditemui di kantornya, Senin (21/7/2025) pagi, yang kebetulan tengah bersama Bhabinkamtibmas Agus dan perangkat desa lainnya.
Soal kronologi awalnya, Bihi mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada masalah internal keluarga dan lain sebagainya. Hanya saja, informasi yang diterimanya dari tetangga, korban N, ditemukan sang suami dalam keadaan tergant*ng.
Semalam, korban sempat dibawa ke amantri namun ternyata sudah tidak bernyawa. Ia juga membenarkan, semalam pihak kepolisian mulai dari Polsek Ciawigebang, INAFIS Polres Kuningan serta Babinsa, segera ke lokasi korban pasca adanya informasi soal bundir (bun*h diri) tersebut.

Pihak kepolisian memeriksa TKP, Minggu (20/7/2025) malam
Sementara, Polsek Ciawigebang melalui Kanit Reskrim, Iptu Iid Nurdin mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, korban ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di kusen pintu kamar dengan ketinggian sekitar 210 cm.
“Korban melakukan gandir (gant*ng diri) di kusen pintu kamar menggunakan samping,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, hasil pemeriksaan Inafis Polres Kuningan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Menurutnya, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi.
“Dari hasil pemeriksaan Inafis tidak ada tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka menyadari bahwa kejadian itu adalah musibah,” pungkasnya. (eki/didin)
