SUBANG (MASS) – Di daerah, biasanya masih banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Beberapa bahkan memiliki semacam ‘bukti’ pendukung mitos dan histori-nya tersendri.
Begitu juga Desa Pamulihan Kecamatan Subang Kuningan. Di sana, terdapat dibangun monumen bersejarah tentang sejarah desa.
Salah satu mitos yang paling kuat adalah salah satu jembatan yang menghubungkan desa tersebut dengan desa tetangga.
Monumen Wangsapraya
Monumen ini adalah monumen simbolik seorang tokoh yang berpengaruh di masalalu, Wangsapraya. Monumen tersebut, sangat erat kaitannya dengan sejarah Desa Pamulihan. Hal tersebut diungkapkan Sekdes setempat, Wahyudin.
“Dokumenna berkaitan sareng sejarah desa pamulihan. (Monumen, red) itu untuk mengingatkan saja, bahwa cikal bakal pamulihan tadinya di ciketug, monumen itu ada di (dusun, red) Ciketug,” ujarnya pada kuninganmass.com beberapa waktu yang lalu.
Wangsapraya sendiri merupakan anak dari Jabasraga, dalem pertama ketug yang dipercayai juga sebagai sesepuh seluruh Kecamatan Subang.
Meski monumennya berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Desa Pamulihan ke Desa Tangkolo, ternyata Wangsapraya tidak benar-benar dikubur disana.
Ada pasarean (makam, red) terpisah. Monumen hanyalah tugu pengingat.
“Dikurebkeuna di makam pasarean aya terpisah, biasa dipake ziarah kubur,” jelasnya dalam bahasa sunda.
Baca sejarah Pamulihan : https://kuninganmass.com/government/village/mulih-kan-pulang-kalau-desa-pamulihan-desa-pulang/
Jembatan Cisubang
Selain adanya monumen, Desa Pamulihan juga dikenal karena jembatanna menuju Desa Jatisari. Jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut, berada melintasi aliran air sungai Cisubang.
Jembatan Cisubang sendiri terkenal bukan tanpa alasan, selain jalan menuju jembatan luar biasa menurun yang ekstrim, baik dari Pamulihan maupun dari Jatisari, Jembatan tersebut juga memiliki mitos tersendiri.
“Katanya, kalo ada pejabat lewat sana (Jembatan Cisubang, red), jabatannya bakal copot, bakal turun jabatan,” tutur Kepala Desa Pamulihan Dadi beberapa waktu yang lalu, juga diamini warga lainnya, Aning,
Lebih lanjut, keterangan tentang jembatan Cisubang yang tidak dilewati pejabat memang menarik. Disebut-sebut, para pejabat memilih jalan memutar melewati Desa Mandapa Kecamatan Cilebak untuk pergi ke Desa Jatisari.
“Sebenernya sih masuk akal, karena kan jalannya curam begitu, rawan kecelakaan apalagi yang gak biasa,” ujar Aning. (eki)