KUNINGAN (MASS) – Ternyata, laporan kemunculan macan tutul jawa (panthera pardus melas) di sekitar pemukiman warga dan membuat resah, tidak hanya terjadi di Desa Gunungmanik Kecamatan Ciniru. Teranyar, adanya macan tutul juga dilaporkan di Desa Jamberama Kecamatan Selajambe.
Keberadaan satwa liar itu, membuat masyarakat khawatir. Pasalnya, hewan karnivora itu dianggap berpotensi membahayakan hewan ternak warga, bahkan membuat takut manusia.
Merespon hal itu, Pemkab Kuningan memastikan untuk segera mengamankan macan tersebut. Pada Kamis (11/07/2024) malam, Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat bersama tim dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Jawa Barat, Perhutani, TNI, Polri, BPBD dan polhut, meninjau langsung ke lokasi.
Dalam kesempatan itu, Iip Hidajat memastikan bahwa pada hari Sabtu atau Minggu nanti, macan tutul tersebut harus segera diamankan.
“Kemunculan macan tutul sejak beberapa hari lalu membuat masyarakat cemas. Hal ini juga ternyata terjadi di Desa Jamberama Kecamatan Salajambe. Besok kita akan assassement, dimana Sabtu atau Minggu harus ada penangkapan agar masyarakat merasa tenang,” kata Iip.
Meski akan ditangkap, Iip menghimbau agar penangkapan ini dilakukan dengan hati-hati. Ada dua metode penangkapan yang akan dilakukan, dijebak atau tembak bius jika memang susah ditangkap.
“Nanti setelah tertangkap, ke dua hewan tersebut akan diserahkan ke BKSDA yang mungkin akan di masukan ke kebun binatang. Disana pasti akan dirawat, ada dokternya, juga diperhatikan makannya,” sebut Iip.
Sejak kemunculan macan tutul pada Selasa (9/7/2024) kemarin, Pemerintah Desa Gunungmanik dan warga telah melakukan partroli dan menggelar siskamling (ronda) karena dikhawatirkan akan menyerang warga. Sampai saat ini, beruntung tidak ada korban jiwa.
“Tidak ada korban dan jangan sampai ada korban. Karenanya Pemdes harus terus berpatroli, didampingi stakeholder lainnya,” imbuhnya. (eki)