KUNINGAN (MASS) – Menjelang hari kemerdekaan RI, 17 Agustus, atau yang juga dikenal dengan istilah Agustusan, banyak pedagang bendera dan umbul-umbul di pinggir jalan.
Tau kah kalau mereka yang berjualan iu mayoritas asal kota Garut? Mereka datang rombongan dan menyebar di tiap sudut Kuningan.
Bagi mereka tidak penting tidur dimana, yang paling penting adalah jualannya laku.
“Invasi” warga Garut bukan ke Kuningan tapi ke seluruh Indonesia. Kualitas yang bagus membuat usaha ini di kuasi oleh warga kota dodol.
Meski saat ini ada juga warga lokal yang berjualan tetap saja barangnya dari Garut.
Di Kota intan banyak home industri yang fokus ke bendera dan umbul dan sudah turun temurun.
Untuk menemukan mereka tidak sulit. Sepanjang jalan utama Kuningan-Cirebon, atau Cijoho-Ciawigebang, bahkan banyak lagi ruas jalan lainnya, yang diisi para pedagang dadakan itu.
Salah satunya adalah Nunu. Lelaki asal Pagundan Kecamatan Lebakwangi itu juga berjualan bendera serta umbul-umbul dan background serba merah putih .
Ia berjualan di pinggir Jalan Desa Kapandayan Ciawigebang, dekat dari area pemakaman setelah jembatan (arah ke Ciawigebang dari Oleced)
Pada kuninganmass.com, dirinya mengaku sudah beberapa tahun terakhir, menjadi pedagang dadakan menjelang Agustusan dan tidak mau kalah orang Garut.
Moment setahun sekali ini, tak pernah ia lewatkan sejak tahun 2018 lalu.
“Biasana damel pabrik a, pabrik bawang,” ujarnya saat diwawancarai Selasa (3/8/2021) siang.
Tahun sebelumnya, ia mengaku sampai meminta cuti untuk berjualan. Memang tak lama, biasanya hanya sekitar 3 mingguan saja menjelang moment di tanggal 17 Agustus.
“Tiap tahun sok icalan. Biasana 3 minggonan icalana,” imbuhnya lagi.
Diakuinya, sebelum pandemi ini, saat hoki selama 3 minggu berjualan bisa sampai laku hingga 20 kodi.
Namun saat ini, tentu dengan tidak lepas bersyukur, 3 kodi saja belum habis padahal 17 Agustus sudah tinggal 2 minggu lagi.
“Aya bendera merah putih, umbul-umbul sareng background,” sebutnya merinci apa saja yang dijualnya.
Harga yang ditetapkannya pun terbilang beragam. Untuk bendera ukuran sedang mislanya, dijual Rp 30ribuan saja.
Sedangkan untuk background sepanjang 8 meter, bisa mencapai Rp 350ribuan.
Sementara itu Ismail pedagang dari Garut mengaku, berjualan di Kuningan sudah sejak lama ia lakukan. (Eki)