KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Nurul Huda Kertawangunan sukses menyelenggarakan Tes Penerimaan Santri Baru Gelombang Pertama yang diadakan di Ballroom Hotel Cordella AS Putra, Kuningan, Minggu (15/12/2024). Tes ini diikuti oleh 135 peserta dari berbagai kota, baik dari Kuningan maupun luar kota. Acara ini menjadi salah satu ajang penting dalam penerimaan santri baru untuk tahun ajaran 2025/2026.
Rofi Putra Pratama, Ketua Pelaksana Tes Penerimaan Santri Baru, menyampaikan bahwa tahun ini pihak pesantren menargetkan dua gelombang penerimaan.
“Alhamdulillah gelombang pertama target sudah tercapai, hanya memang di gelombang kedua kita juga berharap memaksimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan kuantitas santri, insya Allah gelombang dua akan berusaha semaksimal mungkin,” kata Rofi saat ditemui di lokasi acara.
Ponpes Nurul Huda Kertawangunan mengusung konsep salafiyah modern, yaitu menggabungkan nilai-nilai tradisional Islam dengan perkembangan modern dalam pendidikan. Selain pesantren, lembaga ini juga memiliki beberapa jenjang pendidikan formal seperti PAUD, SD IT Al Huda, SMP IT Al Huda, SMA IT Al Huda, Madrasah Aliyah, dan bahkan perguruan tinggi STAI Darussalam.
“Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Kertawangunan ini menerapkan konsep ponpes salafiyah modern. Kita tidak meninggalkan kesalafiyahannya dan kita juga mengikuti era modernisasi yang sekarang,” tambah Rofi.
Pada tahun ini, Ponpes Nurul Huda membuka penerimaan untuk jenjang SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah (MA). Rofi juga mencatat adanya peningkatan jumlah pendaftar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kita juga ucapkan terimakasih atas apresiasi dan kepercayaan orang tua wali santri telah mempercayakan lembaga kami pondok pesantren kami. Alhamdulillah tahun ke tahun kita ada kenaikan,” ujar Rofi.
Gelombang pertama penerimaan santri baru ini mencatatkan peserta yang berasal dari berbagai daerah, meskipun mayoritas masih didominasi oleh warga Kuningan. Selain itu, terdapat juga peserta yang berasal dari Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, wilayah tiga Cirebon, hingga Jawa Tengah. Tidak hanya itu, beberapa peserta juga datang dari luar pulau, seperti Batam dan Sulawesi.
Ponpes Nurul Huda Kertawangunan memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar santri. Kampus 1 diperuntukkan bagi santri putri, sementara Kampus 2 untuk santri putra. Kedua kampus ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan pesantren, tetapi juga untuk kegiatan sekolah.
“Harapannya di gelombang kedua bisa lebih meningkat dari sisi kuantitas dan tentunya kita juga bisa terus meningkatkan kualitas,” tambahnya.
Tes penerimaan di Ponpes Nurul Huda terdiri dari beberapa tahapan, antara lain tes tulis yang mencakup pengetahuan umum, tes baca Al-Qur’an, tes kesehatan, serta wawancara orang tua untuk mengetahui kesiapan dan persiapan anak dalam mengikuti pendidikan di pesantren.
Dua orang tua santri yang ditemui di acara tersebut, Rahmawati dan Yoyoh, memberikan alasan mereka memilih Ponpes Nurul Huda untuk anak-anak mereka. Rahmawati, orang tua santri asal Karawang, mengungkapkan bahwa ia memilih Ponpes Nurul Huda karena anak sepupunya yang pernah menuntut ilmu di sana menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Selain itu, saya melihat banyak prestasi yang diraih oleh pesantren ini, sehingga saya tertarik untuk memondokkan anak saya di sini,” katanya.
Yoyoh, orang tua santri asal Desa Cisukadana, Kadugede, Kuningan, juga memberikan alasan serupa. Ia memilih Ponpes Nurul Huda karena kualitas pendidikan yang baik, baik dalam pelajaran agama maupun pelajaran umum.
“Pengajarnya juga sangat baik, mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai orang tua di pesantren dan sekolah,” kata Yoyoh.
Anak Yoyoh sudah tiga tahun menuntut ilmu di Ponpes Nurul Huda, sejak SMP, dan kini ia melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah di tempat yang sama. “Saya berharap kualitas pendidikan dan fasilitas yang sudah baik ini bisa terus ditingkatkan lagi di masa depan,” tutupnya. (riyan)
