KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Perhubungan Drs Jaka Chaerul bersuara lantang perihal dugaan adanya pungli saat pembuatan KIR.
Dirinya bahkan meminta membuktikan jika ada pungutan-pungutan lain yang dilakukan anak buahnya.
“Kalau ada pungli, saya sikat anak buah saya juga,” tegasnya dengan nada suara tinggi, Jumat (11/9/2020) pagi.
Dirinya menerangkan, pihak Dishub sudah mewanti-wanti seluruh pegawainya untuk tidak meminta, apalagi memaksa pungutan lain.
“Tapi kalau ada yang memberikan terima kasih atas percepatan-percepatan pelayanan, terserah, yang penting ikhlas,” imbuhnya.
Saat bicara soal iiran yang menyebutkan ‘jatah’ organda sebesar Rp50 ribu-, Jaka juga membantahnya. Dirinya menyebut organda turut ‘marah’ atas tudingan tersebut.
“Padahal hanya 6 ribu, itu juga iuran wajib,” jelasnya.
Dirinya bahkan sesumbar, jika saber pungli datang, tidak boleh ada yang memaksa-maksa meminta.
“Ketika saber pungli kesini, jangan pernah meminta apalagi memaksa. Itu urusan dengan saya. Saya udah ultimatum, kalau ada yang coba-coba minta, pihannya saya atau dia yang keluar,” tambahnya.
Dalam wawancara, beberapa kali Jaka membedakan antara pungli dan ‘terima kasih’ pelayanan setelah selesai.
Secara garis besar, dirinya menyebut pungli adalah kesalahan, sedang terima kasih bukan.
Namun dirinya memastikan, jika ada anak buahnya yang ‘nakal’ meminta, apalagi secara paksa, dirinya akan menegur.
Selain itu memberi peringatan, bahkan memberi sanksi yang masih dalam kewenangannya, seperti tidak diberi kenaikan pangkat dan sanksi lainnya. (eki)
