KUNINGAN (MASS) – Hari ini 09 September 2024 anggota DPRD Kab Kuningan periode 2024-2029 dilantik sekaligus menandai berakhirnya anggota DPRD periode 2019-2024.
Saya ucapkan selamat dan sukses untuk anggota Fraksi PKS 2024-2029 yang baru saja dilantik dan ucapan terima kasih kepada anggota Fraksi PKS 2019-2024.
Saya sebagai warga masyarakat Kab Kuningan yang telah memilih caleg PKS untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab Kuningan pada Pemilu 2019 merasa bangga dan merasa memiliki kehormatan karena anggota Fraksi PKS DPRD Kuningan 2019-2024 telah menunjukkan jati dirinya sebagai anggota dewan yang memiliki kinerja yang membanggakan.
Saya melihat anggota Fraksi PKS DPRD Kab Kuningan 2019-2024 tidak ada yang aji mumpung untuk memperkaya diri sendiri. Pa Ikhsan Marzuki dari Dapil 1, Bu Kokom yang sudah tiga periode menjadi anggota DPRD dan Bu Mahmudah dari Dapil 2, Pa Yaya dari Dapil 3, Bu Etik yang juga sudah dua atau tiga periode dari Dapil 4, Pa Jajang dari Dapil 5.
Semuanya tidak ada yang aji mumpung menjadi anggota DPRD dengan segala atribut yang melekat pada dirinya untuk memperkaya diri. Rumah mereka masih yang itu, yang dulu mereka tempati pada awal mereka menjabat anggota dewan.
Bahkan di antara mereka ada yang belum memiliki rumah pribadi, dia masih menghuni rumah “warisan” dari orangtuanya padahal dia memiliki kesempatan -dan saya kira hak dia- saat menjadi anggota DPRD apalagi dua atau tiga periode untuk memiliki rumah pribadi yang publik juga menilai sesuatu yang wajar anggota dewan memiliki rumah pribadi. Dia tidak memilih itu.
Sebagai lembaga, Fraksi PKS DPRD Kab Kuningan periode 2019-2024 juga dikenal memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam berpihak dan membela hak-hak rakyat. Upaya mereka memperbesar anggaran belanja publik dibanding belanja aparatur adalah perjuangan kolektif mereka yang rasanya amat sangat pantas mendapat apresiasi positif kita sebagai warga.
Kinerja pribadi mereka sebagai anggota dewan dari daerah pemilihan mereka yang harus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya juga sudah sangat dirasakan. Mereka tidak pernah mangkir dari tugas reses mereka. Mereka senantiasa mengunjungi, berkomunikasi dengan masyarakat di daerah pemilihannya untuk merasakan denyut kehidupan warga masyarakatnya.
Mereka bukan model anggota dewan yang ramah kepada masyarakat menjelang pemilihan umum lima tahunan yang berharap dipilih kembali menjadi anggota dewan periode berikutnya tapi mereka memang anggota dewan yang memang wakil rakyat yang senantiasa hadir memberikan informasi, edukasi, advokasi yang tidak dibuat-buat tapi memang mereka anggota dewan pembela rakyat.
Yang mereka alami adalah banyaknya aspirasi masyarakat yang belum terakomodir dalam APBD dan mereka terus berupaya mencari peluang kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki sumber daya untuk bisa mewujudkan aspirasi masyarakatnya dan tak jarang mengambil porsi dirinya sendiri.
Mereka amat sangat menjiwai nilai bahwa pemimpin suatu kaum adalah pelayannya. Yang jelas mereka tidak termasuk model wakil rakyat dalam ungkapan “semua dewan sarua wae datang teh pas aya pangabutuhna, datang lima tahun sakali pas rek pilihan, geus jadi mah poho, ke datang deui pas usum pilihan deui”.
Apakah mereka sosok wakil rakyat ideal yang nirkesalahan? Sama sekali tidak. Ungkapan ketidakpuasan dari pihak yang merasa bahwa haknya belum diberikan oleh anggota dewan yang mewakilinya tentu juga masih kita dapatkan. Ada yang merasa tidak pernah disapa atau kualitas sapaannya yang kurang.
Ada yang merasa bahwa mereka belum merasakan hasil advokasi anggota dewannya. Bahkan mungkin ada yang merasakan bahwa aspirasi nilai perjuangan partai PKS nya belum terasa. Ya betul, itu semua sangat mungkin ada. Tapi apakah kekurangan-kekurangan itu kemudian menghapus kebaikan-kebaikan dan ikhtiar maksimal mereka dalam menunaikan amanah keanggotaan mereka?
Saya tetap mengucapkan terima kasih Fraksi PKS DPRD Kuningan 2019-2024ā¦.by Rijal