KUNINGAN (MASS) – Meski pada setiap saat UPT Damkar selalu memberikan informasi nomor telepon (0232) 871113. Namun, ternyata nomor itu dianggap sepele dan ketika terjadi apa-apa kelabakan.
Kejadian ini terjadi di Dusun Pahing RT 06/03 Desa Cieurih Kecamatan Cidahu karena tidak mengetahui nomor Damkar. Rumah pasangan Sujat (65)/K atminah (63) yang merupakan buru tani ludes terbakar.
Andai mereka memberikan kabar tidak telat maka rumah akan selamat. Kejadian kebakaran pada Selasa dini hari jam 01.15 WIB.
Sedangkan warga lapor jam 01.55 WIB setelah mendapatkan laporan dari aparat. Akibat kebakaran itu korban menderita kerugian Rp1546 juta.
Kebakaran diduga dari korsleting listrik dan sempat terjadi ledakan keras.
Berdasarkan keterangan saksi mata Hadi Suryana (36) warga setempat, sekitar pukul 01.15 WIB saat saksi ia tengah berada di depan rumah.
Ia dikagetkan dengan suara ledakan dari arah belakang rumah Sujat. Kemudian disusul dengan munculnya asap serta api yang tiba-tiba membesar.
Hadi langsung berteriak membangunkan warga sekitar dan langsung membangunkan pemilik rumah yang terbakar. Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.
Sedangkan saksi segera berangkat ke kantor Polsek Cidahu. Kemudian meminta nomor telepon pemadam kebakaran kepada anggota piket Polsek Cidahu.
Baru pada pukul +- 01.55 WIB saksi melaporkan kejadian kebakaran ke kantor UPT Damkar. Baru pada pukul +- 02.05 WIB
1 Randis Damkar dengan 5 anggota Damkar berangkat menuju TKP, dan tiba di TKP +- Pukul 02.30 wib (+-25 Menit).
Dengan dibantu warga setempat, aparat Pemerintahan Desa, anggota Polsek Cidahu, anggota Koramil Cidahu, anggota Satpol PP Kematan Cidahu, PLN Cidahu api dapat dipadamkan pada pukul 04.00 WIB.
Menurut Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi Mufti bangunan rumah yang terbakar adalah +- 7 x 12 = 84 m x @Rp 1.500.000/ M2 = Rp 126 juta. Lalu, peralatan rumahtangga, lemari, pakaian kursi,televisi,kulkas dll +- Rp20 jutab sehingga total kerugian = +- Rp146 juta.
“Pemilik rumah sementara tinggal bersama Kaka kandungnya. Korban memerlukan bantuan perbaikan rumah, pakaian, makanan, obat- Obatan,” jelasnya. (agus)