KUNINGAN (Mass)- Dibalik musibah selalu ada cerita menarik. Begitu juga pada insiden tumbangnya pohon beringin di Taman Kota Kuningan
Menjelang tumbangnya pohon beringin Fani pemilik kebab masih melayani pembeli. Usai pembeli pergi tiba-tiba Fani ingin masuk ke dalam bangunan pujasera. Posisi grobak Fani sendiri berada diluar gedung pujasera.
Keputusan Fani masuk ke dalam pujasera merupakan keputusan yang sangat tepat. Pasalnya, lima detik usai masuk pujasera, bruuk terdengar bunyi pohon jatuh dan Fani pun berteriak Astaghfirullah karena tidak menyangka pohon bakal tumbang.
Semua pedagang dan yang ada di dalam pujasera semua berucap syukur karena Fani selamat. Semua membayangkan andai Fani ada di grobak maka tidak akan selamat. Bahkan grobaknya pun rusak parah.
“Mungkin Allah berkendak bahwa saya harus masuk ke dalam pujasera. Padahal biasanya saya selalu menunggui dagangan,” ucap Fani yang sudah mulai terlihat tegar meski awalnya terlihat shock mengawali cerita kepada kuninganmass.com, Senin (13/3/2017) malam usai kejadian.
Ia bercerita pada saat itu ada mobil yang tengah diparkir di depan grobak. Mobil tersebut juga selamat dan pemilik memutuskan untuk pergi. Andai telat beberapa menit pasti akan ringsek.
Akibat kejadian itu kata dia, bukan hanya grobaknya yang rusak namun motor Honda Beatnya pun hancur. Meski begitu perempuan yang menggunakan penutup kepala ini tetap bersyukur bisa selamat dari musibah itu.
Sementara itu, ayah Fani yang ketika dihubungi oleh Fani tengah berada di jalan mengaku, sangat bersyukur ketika anaknya terbebas dari musibah. Bagi dia harta benda bisa dicari namun nyawa tidak bisa diganti.
“Tadi anak saya panik dan bercerita bahwa grobak tertimpa pohon. Saya menanyakan kondisinya dan ternyata pada saat kejadian tengah masuk kedalam pujasera,” ucap pria paruh baya kepada kuninganmass.com.
Sementara ambruknya pohon tumbang menjadi tontonan warga. Merek terus berdatangan. Pihak kepolisan dan Satpol bergerak cepat menutup akses jalan ke arah pohon tumbang. (agus)