KUNINGAN (MASS) – Salah satu wilayah yang berada di Kecamatan Karangkancana, Desa Tanjungkerta diklaim memiliki sejarah sejak zaman Kerajaan Mataram. Selain itu juga ada mitos tentang larangan membersihkan makam leluhur.
Desa Tanjungkerta merupakan wilayah yang terletak di Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berdasarkan sejarah lokal dan cerita turun-temurun, Desa Tanjungkerta memiliki akar yang sangat tua, bahkan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
Tanjungkerta sendiri memiliki dua arti kata, Tanjung artinya ujung atau tempat yang menonjol, sedangkan Kerta berarti makmur atau sejahtera. Nama ini mencerminkan harapan desa yang makmur dan penuh kesejahtraa bagi warganya.
Pada masa Kerajaan Mataram, Desa Tanjungkerta diduga dijadikan sebagai tempat pemukiman penting, kemungkinan besar wilayah itu dijadikan tempat persinggahan atau pusat kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Selain itu desa tersebut disebut-sebut dulunya terlibat dalam jaringan perdagangan yang menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan bagian lain dari Nusantara. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 baru Desa Tanjungkerta menjadi bagian dari Kabupaten Kuningan.
Anggi Permana, Kaur Keuangan Desa Tanjungkerta, menceritakan secara singkat mitos yang berada di desa tersebut. Ia menjelaskan bahwa terdapat makam leluhur yang tidak boleh dibersihkan yaitu makam Mbah Buyut Kunang. Mitosnya jika makam itu dibersihkan makan orang tersebut akan seperti orang linglung (kurang sehat).
“Sudah ada satu kejadian orang tersebut menjadi kurang normal, entah itu sementara atau selamanya saya juga kurang begitu mengetahuinya,” ujarnya. (ddn/mgg)