KUNINGAN (MASS) – Belakangan, kasus yang berkaitan dengan kesusilaan terjadi di lingkup sekolah remaja.
Tentu bukan barang baru, menginjak dewasanya seorang anak (puber) merupakan hal yang harus diperhatikan semua orang.
Salah satu yang menyorotinya adalah Inggil Abdul Kahfi, aktivis mahasiswa asal Kuningan di Cirebon ini menyentil insan pendidikan, dari mulai guru hingga dinas.
“Mungkin sewaktu menjadi mahasiswa ada yang namanya etika profesi, kan?Sebenarnya bebas-bebas saja Pak Guru ingin mencumbu seganas apa pun pada muridnya, selagi muridnya merasa Bapak adalah orang tuanya atau saudara dekatnya dan apa pun itu. Tapi kenapa harus disebar di media sosial? Apakah beliau tidak tahu seberapa cepat arus informasi hari ini,” sentilnya di awal, Senin (20/9/2021) pagi.
Jika memang harus dikaitkan pada sex edu, kata Inggil, di masyarakat pun masih banyak persepsi yang menganggap bahwa hal seperti demikian itu tabu.
Padahal, pendidikan itu bertujuan untuk transformasi pengetahuan, semakin gagal saja sepertinya lembaga yang memiliki kapasitas dalam menangani hal tersebut.
“Mungkin, salah satu dampaknya sudah muncul ketika sekolah mulai melakukan pembelajaran luring.
“Ya, balada cinta sepasang remaja yang lupa jalan ke sekeloh dan hinggap di rumah kosong. Bukannya belajar sungguh-sungguh supaya bisa jadi Kadis pendidikan yang bersungguh-sungguh terus membenahi apa pun yang kurang di dunia pendidikan,” sentilnya lagi.
Kabid PKMB IMK itu menekankan, bahwa persoalan seperti ini adlaah PR. Pendidikan seksualitas, sebut Inggil, bagi kalangan remaja sangat penting, supaya tidak salah langkah nantinya.
“Seks bagi manusia sama hewan itu berbeda. Bagi hewan memang sama-sama bersetubuh untuk tujuan biologis. Bagi manusia lain lagi, karena cukup kompleks bukan hanya biologis,” jelasnya.
Di samping itu, perkembangan psikologis dan psikososial sangat menentukan terhadap perkembangan dan pertumbuhan kejiwaan dan fisik manusia.
“Mungkin orang-orang disdik juga tahu hal-hal seperti ini. Harus fokus hal seperti ini, jangan kebanyakan proyekan,” sentil pentolan HMI Cirebon itu. (Eki)