KUNINGAN (MASS) – Kegiatan study banding ke Bali dan Medan yang dilaksanakan DPRD Kabupaten Kuningan mendapat banyak respon, salah satunya dari ketua terpilih Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Sandi.
Menurut Ketua yang baru saja terpilih awal tahun ini, dengan kondisi kabupaten sekarang, anggaran studi banding akan lebih baik dialokasikan masalah real yang ada.
“Kuningan timur misalnya, kalo hujan kebanjiran, kalo kemarau kekeringan, harus gimana ke depannya,” ujarnya mencontohkan, Kamis (27/2/2020) siang.
Sandi menyebut, anggaran study banding keluar provinsi tersebut akan memakan anggaran besar, mungkin lebih dari 500 juta. Apalagi, kabarnya, sampai ada anggota dewan yang melakukan perjalanan bersama pasangan.
“Study banding ini sudah biasa dilakukan oleh para dewan, tapi program yang sudah terencana ini akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan atau hanya terkesan buang-buang anggaran?,” ucapya mempertanyakan.
Dirinya menuturkan, rangkaian study banding saat ini malah seperti boomerang yang meninabobokan fungsi DPRD yang harusnya terus menyuarakan suara rakyat dan melakukan pengawasan pada eksekutif.
“Jadi kalo terus-terusan disuarakan, dan terus mengawasi, bakal ada kebijakan yang solutif,” jelasnya. (eki)