KUNINGAN (MASS) – Investasi di Kabupaten Kuningan ternyata sempat mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal itu disampaikan DPMPTSP Kuningan pada Jum’at (26/9/2025) kemarin, melalui Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya.
Dijelaskannya, pada tahun 2020, Kabupaten Kuningan menargetkan nilai investasi sebesar Rp 850 Miliar. Namun, target tersebut tidak tercapai, dengan realisasi investasi hanya mencapai Rp 383 Miliar. Meskipun hasil tersebut tidak sesuai harapan, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk meningkatkan nilai investasi di tahun-tahun berikutnya.
Memasuki tahun 2021, target investasi yang dicanangkan meningkat menjadi 985 miliar rupiah. Hasilnya pun di luar dugaan, dengan capaian mencapai 1,8 triliun rupiah. “Kenaikan yang signifikan ini menunjukkan memang pada tahun itu minat investor untuk berinvestasi di lumayan meningkat,” ungkap Juhana.
Tahun berikutnya, 2022, target investasi kembali dinaikkan menjadi 1,293 triliun rupiah. Realisasi investasi pada tahun tersebut mencapai angka yang sangat menggembirakan, yaitu 7 triliun rupiah.
“Ini adalah lompatan besar yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi yang dimiliki Kabupaten Kuningan,” tambahnya.
Pada tahun 2023, target investasi ditetapkan sebanyak 1,5 triliun rupiah, dan realisasinya pun melampaui ekspektasi, yaitu 1,8 triliun rupiah. Meski tidak se-signifikan tahun sebelumnya, Juhana menjelaskan bahwa keberhasilan mencapai target didukung oleh berbagai faktor, termasuk kemudahan dalam proses perizinan dan dukungan dari pemerintah daerah.
Melanjutkan tren positif, pada tahun 2024, nilai investasi yang ditargetkan tetap 1,8 triliun rupiah. Namun, hasil realisasi investasi menunjukkan angka yang sangat tinggi, yaitu Rp 16,4 Triliun. “Ini merupakan pencapaian dan loncatan yang besar dimana tahun lalu memang ada pembangkit listrik baru yang ditemukan di perbatasan antara Kuningan dan Cilacap,” tegas Juhana.
Beragam jenis investasi yang masuk ke Kabupaten Kuningan mencakup berbagai sektor, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga pelaku usaha yang mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan PIRT. Meskipun jumlah investor besar masih terhitung sedikit, namun kontribusi mereka sangat signifikan terhadap angka investasi keseluruhan.
“Pemda dan DPMPTSP terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan proses perizinan yang cepat,” pungkasnya. (raqib)
