KUNINGAN (MASS) – Menanggapi konsep tabungan sekolah siswa, Direktur Al-Fattah Institute, H Aik Iksan Anshori, selaku akademisi sekaligus pengelola Daycare, TKIT dan SDIT Al-Fattah turut menyampaikan pandangannya.
Aik menilai sistem tabungan siswa merupakan salah satu instrumen penting dalam mendidik karakter anak sekaligus menjadi solusi finansial bagi orang tua. Kebiasaan menabung yang ditanamkan sejak dini merupakan bagian dari pendidikan karakter.
“Dalam konsep yaang kami terapkan, anak-anak memiliki batasan untuk menabung perharinya, antara Rp10.000 – 20.000. Ini bukan hanya soal menabung, menyimpan uang, tapi lebih kepada membentuk karakter hemat dan menghindari sifat boros sejak dini,” ujarnya, Senin (7/7/2025).
Ia menerangkan, sistem tabungan yang dikelola di sekolahnya, tidak melibatkan pihak sekolah secara langsung dalam pengelolaan dana. Pengelolaan tabungan tersebut dilakukan dengan cara kerja sama dengan pihak Bank untuk menjaga transparansi dan keamanan.
“Uang tidak dipegang sekolah atau yayasan, karena berisiko tinggi riskan dan penyalah gunaan. Kami bekerja sama dengan pihak bank yang memiliki mekanisme tersendiri dengan tabungan sekolah,” ucapnya.
“Kerjasama kami dengan bank, pihak bank sendiri yang datang ke sekolah untuk antar-jemput dana, agar menghindari risiko kehilangan atau penyalahgunaan oleh oknum,” tambahnya.
Aik juga mengungkapkan bahwa tabungan anak dengan orang tua itu berbeda, di yayasannya orang tua memiliki sistem tabungan tersendiri yang dikelola melalui koperasi syariah. Dana tabungan tersebut bersifat fleksibel tidak ada batasan dan bebas dari unsur riba, serta dapat digunakan sewaktu-waktu.
“Uang yang ditabungkan di koperasi kami Insya Allah sangat aman dan uang kembali 100% tanpa ada bunga dan bisa diambil kapan saja. Tabungan orang tua juga menjadi solusi saat ada tunggakan biaya pendidikan. Ini juga bisa mencegah anak merasa minder jika mengetahui orang tuanya kesulitan membayar biaya sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aik juga menyampaikan bahwa tabungan sekolah dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk menghadapi inflasi biaya pendidikan di masa depan. Menurutnya tabungan tersebut dapat membantu orang tua saat tahun ajaran baru atau ketika muncul kebutuhan mendadak terkait pendidikan anak.
“Intinya, ini bukan sekadar menabung, tapi menyiapkan masa depan anak secara karakter dan finansial,” pungkasnya. (didin)
