KUNINGAN (MASS)- Kegiatan survey Kebumian 2D Vibroseis Sub-Vulkanik Jawa Untuk Mencitrakan Struktur Bawah Permukaan, yang menggunakan alat berat menjadi perhatian warga dan cendrung dan meresahkan warga.
Hal ini karena isu rencana penambangan atau eksplorasi geothermal di kawasan gunung Ciremai. Bukan hanya itu getarannya yang disebabkan oleh kendaran berat membuat warga banyak yang kaget.
Selain itu juga banyak genting warga yang berjatuhan. Genting tersebut menimpa kanopi garasi sehingga menyebabkan, bolong-bolong.
Pada Rabu (3/11/2021) sore kegiatan survey kebumian dilakukan di kawasan Kramatmulya tepatnya di Desa Cibentang.
Kades Cibentang Kecamatan Kramatmulya Yuyun Yulianingsih menyebutkan, ada enam bangunan yang terlintas oleh survey tersebut.
“Desa Cibenteng mah hanya SMPN 1 Kramatamulya, Gudang Framasi, Restoran LC, Pabrik Tahu, Sate Beber dan rumah warga. Untuk wilayah kami tidak ada dampak karena hanya sebentar,” ujar kades perempuan itu, Rabu (3/11/2021).
Menyikapi isu masalah penambangan geothermal, Yuyun menyebutakan, sepengetahuannya kegiatan survey kebumian tidak ada hubungan dengan hal itu.
“Logikanya kalau ekspolrasi panas bumi harus di sumber air panas seperti di Pajambon, Sangkanurip dan Ciniru, bukan di jalan,” ujarnya.
Ditanya terkait sosialisasi survey kebumian, ia mengaku, di desanya dilakukan pada bulan September dan warga menerima.
“Tidak ada penolakan dan kekhawatiran mungkin karena jauh dari permukiman,” pungkansya.
Sekadar infromasi survei penelitian kebumian dua dimensi (2D) vibroseis sub vulkanik Jawa tersebut akan dilaksanakan pada Oktober – November 2021.
Survey itu bertujuan mendapatkan gambaran, citra dan foto lapisan bawah permukaan pada areal bawah lapisan batuan vulkanik di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk wilayah Jawa Barat, dikatakannya, survei tersebut bakal meliputi Kabupaten Ciamis, Kuningan, Majalengka, hingga Cirebon.(agus)