KUNINGAN (MASS),- Sebanyak 120 ribu benih ikan nilem dan tawes ditebar di aliran sungai Cisanggarung Desa Mekarja Kecamatan Cimahi. Penebaran ikan disaksikan ratusan warga setempat.
Penebaran ikan ini kerja bareng Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kementrian Kelautan dan Perikanan, BKIPM Cirebon, Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan dan pemerintah kecamatan dan desa setempat. Kamis (3/6/2021).
Kepala Desa Mekarjaya Otong, menyampaikan terima kasih atas dilakukannya penebaran benih ikan di lokasi desa ini. karena ini merupakan bagian untuk menjaga kelestarian alam.
“Dimana kita selalui diingatkan janganlah kalian merusak sebelum kalian meperbaiki dengan penebaran benih ikan, disinilah kita belajar menaman dulu. Dan yakin ketika kita menjaganya maka alampun dengan seiijin pencipta-Nya akan menjaga mahluk lainnya, termasuk kita sebagai manusia,” tandaaasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dari Kementrian Kelautan , Dr Ir Riza Priatna, mengatakan, dipilihhnya nilem dan tawes karena termasuk ikan lokal atau ikan pandemik.
“Semoga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat lingkungan sekitar, sekaligus bisa bersama-sama menjaga kelestariannya,”katanya.
Ditempata yang sama Bupati Kuningan H Acep Purnama menuturkan, saat ini semua bersama menebar dan suatu saat akan menuai.
“Untuk itu harus menjaganya dan merawat biarkan mereka tumbuh dan berkembang dengan normal jangan sampai diambil dengan cara dijaring atau di portas,” jelasnya.
Terlebih Kuningan sudah memiliki Perda Tahun 2010 tentang perlindungan satwa dan burung.
“Disinilah kita saling mengingatkan untuk berkomitmen dalam pelestraian lingkungan,” tambahnya.
“Mari kita berdayakan untuk mengolah sumber daya alam sejalan dengan nilai-nilai kesejatian untuk saling peduli dengan lingkungan supaya terjadinya keseimbangan. Jangan sekali kali membuat kerusakan,”ungkapnya.
Bupati Kuningan juga menuturkan, penenebaran ikan ini merupakan bagian program restoking yaitu keseimbangan untuk mengembangkan ikan pandemik agar tetap lesatari keberdaannya.
“Semoga kedepannya bisa mengembangkan jenis ikan lainnya seperti Ikan paray, beunter, jongjolong dan lainnya,” ujarnya.
Tak ketinggalan dengan kondisi pandemi Covid-19, bupati Kuningan selalu mengingatkan, apapun aktifitasnya, semua mesti memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, hindari kerumunan dan dilarang bepergian.(agus)
cmt
7 Juni 2021 at 19:04
mantap ndan…
kalo bisa orang yg nyari ikan pakai tegangan listrik di proses aja.