SUBANG (Mass) – Akhirnya, setelah menyisihkan sebanyak 360 desa sewilayah Kuningan, Desa Subang Kecamatan Subang Kuningan berhasil lolos menjadi peserta lomba desa tingkat provinsi mewakili Kabupaten Kuningan. Dengan menerjunkan 11 orang tim penilai, Subang didaulat menjadi satu-satunya desa sewilayah Kuningan yang lolos seleksi berdasarkan penilaian indikator penyelengaraan perlombaan desa dan kelurahan.
“Desa Subang mengalami lompatan skor dalam kurun waktu tahun 2014-2015. Jadi, bukan hasil akhir dari kegiatan pembangunan yang menjadi penilaian utama, namun semangat perubahan kearah yang lebih baik dan proses menuju kemandirian itulah yang menjadi pertimbangan utama,” ujar Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama MH saat membuka acara perlombaan desa tingkat Jabar, Jumat (20/5).
Menurutnya, lomba desa memiliki manfaat yang sangat besar bagi desa. Bukan sekedar memperoleh predikat juara, namun yang terpenting adalah mendorong dan menggalakan peran serta masyarakat secara aktif. Hal itu dalam rangka meningkatkan dan mempercepat perwujudan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan menuju desa yang kuat demokratis, maju, sejahtera, mandiri, dan tidak meninggalkan jati dirinya.
“Desa Subang telah mengalami peningkatan yang signifikan di tiga bidang, serta 19 sub indikator penilaian dan tematik perencanaan pembangunan. Oleh karenanya, siap menjadi juara pertama lomba desa tingkat provinsi Jabar tahap satu, dan bahkan sampai ke tingkat nasional,” terangnya.
Sementara Ketua Tim Penilai, Drs H Welid MPd menuturkan, sasaran utama perlombaan desa adalah memberikan motivasi kepada perangkat desa untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Disamping itu, dalam upaya meningkatkan pembinaan untuk meningkatkan pelayanan, serta bagaimana kepala desa melakukan terobosan-terobosan terhadap permasalah yang timbul di wilayah desa,” tukasnya.
Dikatakan, dampak secara umum yang diharapkan dari seluruh kegiatan lomba desa ini yakni dapat terjaganya sendi-sendi gotong-royong yang menjadi ciri khas sebuah pedesaan.
“Walaupun Desa Subang jauh dari Kota Kuningan, mari ganti falsafah dari ‘atuh da’ menjadi ‘sanajan’ untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Siapkan dokumen, jangan hanya ekspos dan bukti karya nyata,” pungkasnya. (andri)