Connect with us

Hi, what are you looking for?

Anything

Suaranya yang Indah Menjadi Obat Stres Dikala Pandemi

KUNINGAN (MASS) – Untuk hobi dan kesenangan, setiap manusia mengeskpresikannya dengan berbeda. Terkadang, untuk menyalurkan hobi, seringkali mengeluarkan biaya yang besar.

Begitupun Endun, seorang warga asal Kecamatan Selajambe yang kini memiliki koleksi 9 burung berbagai jenis. Pada kuninganmass.com, dirinya mengaku sudah mulai mengkoleksi burung sejak 3 tahun belakangan.

“Emang sudah seneng aja dari dulu. Sekarang sih yang ada ya burung Lecci, Jogjog, Samurai, ada juga Kolibri Ninja,” tuturnya pada Sabtu (9/5/2020) malam.

Diakuinya, semua koleksi burungnya merupakan hasil pembelian, bukan pemburuan di hutan ataupun alam liar. “Saya sih masih yang murah-murah belinya. Paling murah saya beli 150 ribu, yang paling tinggi cuman 1,5 juta,” ceritanya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ia mengaku, pada saat pendemik seperti sekarang ini hobi ini bisa membuat pikiran adem karena bisa menjadi obat stres. Suaranya yang nyaring membuat hati ceria.

“Saya yakin para pencinta bintang pada saaat seperti ini merasa terhibur dengan hewaan piaraan terlebih bagi mereka yang bekerja di rumah karena kebijakan karantina,” jelasnya.

Mengenai harga, Endun menyebut, harga burung sangat variatif, tergantung jenis dan suaranya. Untuk burung yang pernah menjuarai kontes, harga bisa jauh melambung tinggi.

Untuk kebutuhan pakan sendiri, Endun banyak menggunakan serangga yang diternak sendiri. Sehingga, pakan yang dibelinya perbulan biasanya hanya sekitar 50 ribuan untuk semua burung yang dikoleksinya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ia juga memberitahu seni mengurus burung peliharaan. Setidaknya, di pagi hari burung baiknya terkena sinar matahari. “Pagi-pagi dibersihin, pakannya diganti, burungnya dimandikan, terus dijemur sama dianging-angin. Setengah jam juga cukup, terus simpen lagi di rumah,” paparnya.

Koleksinya bisa lebih banyak andaikan selama 3 tahun belakangan ini, burungnya tidak ada yang kabur dan mati, entah itu karena penyakit maupun dimangsa tikus.

Dirinya mengaku, sudah kehilangan 3 burung yang kabur, serta 3 burung yang mati. “Sekarang mah diurus aja dulu, tapi kalo nanti ada yang minat buat beli, ya saya juga jual. ,” sebutnya diakhir wawancara. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Business

KUNINGAN (MASS) – Konon Titiran lokal ini tidak hidup di setiap tempat. Namun, di Kecamatan Subang dan Selajambe, burung ini masih bisa dijumpai di...

Advertisement
Exit mobile version