KUNINGAN (MASS) – Suara para kyai dan ulama dari kalangan NU Kabupaten Kuningan dalam menyikapi Pilkada 2018 rupanya tidak bulat. Ketika sebelumnya ada pertemuan di Windusengkahan dengan arah dukungan terhadap dr Toto Taufikurohman Kosim, kini muncul penegasan bahwa NU secara kelembagaan bersikap netral.
Keputusan ini berdasarkan hasil Mukercab I PC NU Kuningan yang digelar di Gedung IPHI Kuningan akhir pecan kemarin. Acara yang kepanitiannya diketuai Muflihudin tersebut menetapkan beberapa poin kaitan dengan Pilkada 2018.
“Mukercab kami selenggarakan pada hari Sabtu tanggal 16 Desember. Hadir 32 MWC, Banom serta 10 ketua dan sekretaris lembaga. Total peserta lebih dari 170 orang,” sebut Muflihudin.
Beberapa poin yang diputuskan diantaranya menyebutkan, Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan dan sosial. NU sebagai jam’iyyah secara organisatoris tidak terkait dengan organisasi/partai politik dan organisasi kemasyarakatan manapun.
Poin berikutnya menegaskan, sebagai organisasi Pengurus cabang NU bersikap netral. Dalam menyikapi pilkada maupun hal strategis lain dalam lingkup Pengurus Cabang NU, tidak boleh mengatasnamakan NU kecuali setelah sebelumnya diadakan rapat bersama antara pengurus Syuriah dan Tanfidziah.
Selanjutnya, secara personal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama mempersilahkan warganya untuk menggunakan hak-hak politiknya secara bertanggung jawab, konstitusional dan memilih pemimpin yang siap membesarkan NU dan siap bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama dalam menyebarkan faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah an-Nahdliyyah dan mempertahankan NKRI.
Kemudian, mengajak seluruh elemen NU baik struktural maupun kultural di semua tingkatan untuk bersama-sama menjaga dan membesarkan Nahdlatul Ulama sesuai dengan cita-cita luhur para pendirinya. (deden)
