JAKARTA (MASS) – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, stok beras nasional Indonesia mencapai 4,25 juta ton, disertai kembalinya ekspor beras dan jagung setelah puluhan tahun vakum. Capaian itu disampaikan langsung Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan perdananya di Sidang Tahunan MPR-DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dikutip dari laman infopublik, dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan, swasembada pangan merupakan syarat mutlak bagi kekuatan sebuah negara. Ia membeberkan langkah-langkah strategis pemerintah, mulai dari pembukaan 2 juta hektar sawah baru hingga kebijakan menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg demi meningkatkan kesejahteraan petani.
“Stok beras kita nasional mencapai 4,2 juta ton, tertinggi dalam sejarah kita. Untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung,” ujar Presiden.
Merujuk data Perum Bulog, total stok beras nasional per Agustus 2025 mencapai 4.251.259 ton, terdiri dari cadangan pemerintah sekitar 4.237.120 ton dan stok komersial 14.139 ton, rekor tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.
Prabowo menyatakan, pemerintah tidak akan membiarkan ketergantungan pada impor beras terus berlanjut. Selain memperluas lahan pertanian di Merauke, Papua Selatan, dan daerah lain, pemerintah memotong birokrasi penyaluran pupuk serta menggelontorkan bantuan alat dan mesin pertanian kepada petani di desa-desa.
“Para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat,” tegasnya.
Tak hanya pangan, sektor pendidikan juga mendapat perhatian besar dalam 299 hari pemerintahan Prabowo. Gaji guru aparatur sipil negara (ASN) ditingkatkan, dan tunjangan layak bagi guru non-ASN langsung ditransfer ke rekening penerima tanpa perantara birokrasi.
Pemerintah mencatat renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah di seluruh Indonesia. Sebanyak 288.000 layar pintar didistribusikan ke sekolah-sekolah untuk mendukung pembelajaran digital.
“Kami telah mencanangkan pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, dan kami juga bangun SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” kata Presiden Prabowo.
Di bidang pendidikan tinggi, tahun ini dibuka 148 Program Studi baru di 57 Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia. Program tersebut meliputi 125 prodi spesialis, 23 prodi sub-spesialis, serta 25 prodi umum dan prodi gigi, yang ditujukan untuk memperkuat layanan kesehatan nasional.
Pidato perdana Presiden Prabowo di Sidang Tahunan MPR-DPR tersebut, menjadi penanda ambisi pemerintah membangun kedaulatan pangan sekaligus mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan capaian rekor dan langkah strategis yang dipaparkan, pemerintah mengirim sinyal optimisme terhadap masa depan ketahanan nasional di bidang pangan dan sumber daya manusia. (argi)
