KUNINGAN (MASS) – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan tinggi dengan menyelenggarakan Workshop Revitalisasi Kurikulum Perguruan Tinggi pada Selasa (25/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Mini Meeting Room Saraelands Eatery, Jl. Palutungan, Cisantana, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan menghadirkan seluruh sivitas akademika STISHK, perwakilan Yayasan Husnul Khotimah (YHK), serta perwakilan dari HRD YHK sebagai bagian dari program Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM).
Workshop ini menjadi momentum strategis bagi STISHK untuk meninjau kembali arah pengembangan kurikulum, sekaligus memperkuat kualitas tata kelola perguruan tinggi dalam merespons kebutuhan masyarakat dan tantangan dunia pendidikan Islam masa kini. Kegiatan ini juga menandai langkah awal menuju penyempurnaan kurikulum berbasis Qur’anic, Scientific, dan Integrity, yang selama ini menjadi karakter khas STISHK Kuningan.
Dalam sambutannya, H. Maman Kurman, S.H., perwakilan dari Yayasan Husnul Khotimah, menegaskan bahwa revitalisasi kurikulum merupakan langkah penting yang harus terus dijaga kesinambungannya. Ia menyampaikan bahwa pondasi kurikulum yang mengintegrasikan Al-Qur’an, keilmuan modern, dan nilai integritas harus diperkuat dalam seluruh aktivitas akademik di STISHK.
“Kurikulum Qur’anic, Scientific, dan Integrity harus benar-benar dijalankan di STISHK Kuningan,” tegasnya.
Selain itu, H. Maman juga menyoroti pentingnya workshop ini sebagai sarana evaluasi dan tindak lanjut terhadap kinerja akademik serta strategi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Ia menambahkan bahwa pencapaian jumlah mahasiswa baru masih belum sesuai target sehingga memerlukan analisis mendalam serta penguatan strategi publikasi, promosi, dan pendekatan masyarakat.
“Tujuan agenda ini bisa ditindaklanjuti dan evaluasi strategi PMB secara efektif, mengingat mahasiswa baru masih belum memenuhi target. Jadi, silakan untuk melakukan evaluasi,” ujarnya.
Ketua STISHK Kuningan, Dr. Mualim, S.Pd.I., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak kampus sengaja mengundang narasumber yang berpengalaman agar sivitas akademika mendapatkan pemahaman dan perspektif baru dalam pengembangan kurikulum maupun pengelolaan program studi.
Ia menekankan bahwa STISHK telah memiliki alumni yang berhasil menjadi ASN, namun tantangan dalam memasarkan kedua program studi yang ada masih cukup signifikan.
“Kami berharap kegiatan ini memberi insight baru bagi pengembangan lembaga, sehingga dua prodi yang ada dapat menjadi fondasi bagi lahirnya Fakultas Syariah dan membuat STISHK menjadi rujukan masyarakat,” ungkapnya.
Dr. Mualim juga menekankan bahwa aspek PMB menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi bersama. Tantangan tersebut menjadikan workshop ini sebagai bagian dari pra musyawarah kerja perguruan tinggi yang bertujuan memperkuat komitmen sivitas akademika dalam bekerja lebih optimal demi mewujudkan harapan yayasan, yaitu menjadikan STISHK sebagai universitas di masa mendatang.
“Kita semua diharapkan dapat bekerja lebih optimal agar harapan besar yayasan untuk mengembangkan STISHK menuju universitas dapat tercapai,” tambahnya.
Usai rangkaian sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi inti oleh narasumber, Dr. H. Asep Saepullah, S.Ag., M.H.I., Kaprodi Hukum Keluarga UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dengan pengalaman panjang dalam pengelolaan prodi dan penyusunan kurikulum, pihaknya menyampaikan berbagai strategi penguatan mutu kurikulum, pengembangan program studi, hingga pendekatan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap studi hukum syariah.
Dr. Asep mendorong agar STISHK memperhatikan dinamika kebutuhan masyarakat, perkembangan dunia akademik, serta tuntutan dunia kerja dalam merancang kurikulum yang relevan dan kompetitif. Ia juga menekankan pentingnya identitas kampus sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren untuk dikemas menjadi nilai unggul yang mampu menarik minat calon mahasiswa.
Workshop Revitalisasi Kurikulum ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat mutu pendidikan, meningkatkan profesionalitas dosen, dan memperluas peran STISHK sebagai lembaga pendidikan tinggi syariah yang unggul, modern, dan berintegritas. (didin)
