KUNINGAN (MASS) – Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan kembali melaksanakan Program Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) dan Program Intervensi Kesehatan Masyarakat (PIKM). Acara, dibuka pada akhir Januari sekaligus dengan penyerahan mahasiswa. Acara kali ini, sasarannya adalah Kecamatan Karangkancana.
Program SDKM dan PIKM ini merupakan tahun ke-2 yang dilaksanakan di Kecamatan Karangkancana. Ada 6 desa untuk menjadi lokus kegiatan SDKM, diantaranya Desa Segong, Desa Kaduagung, Desa karangkancana, Desa Tanjungkerta, Desa Sukasari dan Desa Cihanjaro. Di tahun sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di 5 desa seperti Desa Simapayjaya, Desa Sukasari, Desa Tanjungkerta, Desa Jabranti, dan Desa Margacina.
Hadir dalam kesempatan pembukaan tersebut, Sekjen IAKMI ( Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) Kabupaten Kuningan Ade Sapridin SKM MKM, perwakilan dari Kecamatan Karangkancana, Puskesmas Karangkancana serta Dosen Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan.
Kegiatan Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) dan Program Intervensi Kesehatan Masyarakat (PIKM) merupakan salah satu upaya Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Cabang Kabupaten Kuningan dan STIKes Kuningan sebagai mitra strategis untuk bersama-sama membangun kesehatan masyarakat di desa serta menuntaskan masalah-masalah kesehatan di desa, terutama masalah PTM dan stunting.
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan Fitri Kurnia Rahim, SKM.,MPHM, dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan SDKM dan PIKM ini akan dilaksanakan selama 26 hari sampai tanggal 23 Februari 2024 mendatang. Sebanyak 67 orang mahasiswa ditempatkan disana yang dibagi dalam beberapa desa.
Tujuan dari SDKM ini, lanjutnya, untuk memotret permasalahan di desa-desa yang ada disana. Diharapkan, mahasiswa mampu mengukur prioritas permasalahan dan akar penyebabnya. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk membuat profil kesehatan desa, laporan permasalahan serta buku profil kesehatan kecamatan dan ada beberapa lagi luaran yang akan dicapai oleh mahasiswa.
“Diharapakan dengan hasil tersebut dapat membantu pemerintah kecamatan, desa-desa serta puskesmas terutama dalam permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat,” ujarnya. (eki)