KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam, Kuningan, menggelar apel pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap usai libur Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin pagi ini juga dirangkai dengan halal bihalal serta Deklarasi Boikot Produk Pro-Israel, Senin (14/4/2025)
Apel berlangsung di lapangan utama pesantren dan diikuti oleh seluruh civitas akademika serta para santri SMPIT dan SMAIT Al-Multazam. Kegiatan ini menjadi rangkaian halal bihalal yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Diawali pada Sabtu (12/4) dengan halal bihalal khusus untuk seluruh pegawai Al-Multazam dan Al-Multazam 2, lalu pada Ahad (13/4), acara serupa digelar untuk wali santri. Hari ini, giliran para santri yang mengikuti momen silaturahmi tersebut dalam suasana apel dan pembukaan KBM.
Mudir Ma’had Al-Multazam, KH. Badrudin, Lc., membuka langsung apel dan menyampaikan pesan penuh semangat. Ia menekankan bahwa para santri bukan hanya sekadar pelajar, tetapi juga merupakan pejuang ilmu.
“Kalian bukan hanya pelajar, tapi juga pejuang. Pejuang ilmu yang berjuang melawan musuh yang tak kasat mata: setan yang membisikkan keraguan, kemalasan, dan keengganan untuk belajar. Lawan bisikan itu! Karena saat kita menang melawan setan, Allah janjikan derajat tinggi, pahala besar, dan kedudukan bersama para nabi, syuhada, dan orang-orang saleh,” ujar KH. Badrudin di hadapan para santri.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan ucapan selamat Idulfitri serta permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh santri dan tenaga pendidik. Ia mengajak seluruh santri untuk menjadikan momen ini sebagai titik awal mempererat ukhuwah dan memperbarui semangat belajar.
Lebih lanjut, KH. Badrudin menyoroti kondisi saudara-saudara Muslim di Palestina. Ia mengajak para santri untuk mensyukuri nikmat bisa belajar dengan aman dan damai.
“Bersyukurlah kalian bisa belajar dengan tenang di pondok ini. Sementara saudara kita di Palestina membaca Al-Qur’an di bawah ancaman. Mereka dibunuh karena tahu, anak-anak mereka akan menjadi pejuang. Maka tanamkan rasa syukur dalam jiwa, dan jangan mudah mengeluh. Bersyukur itu tanda kekuatan iman,” tegasnya.
Setelah apel, KH. Badrudin membacakan Deklarasi Boikot Produk Pro-Israel sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Adapun isi dari deklarasi tersebut adalah bahwa seluruh Civitas Al-Multazam berkomitmen untuk memboikot produk-produk yang mendukung penjajahan dan kekerasan terhadap Palestina. Mereka menyatakan untuk tidak membeli atau menggunakan produk dari perusahaan yang terafiliasi dengan penjajahan serta pelanggaran hak asasi manusia, dan lebih memilih produk yang mendukung keadilan, kemanusiaan, serta kemerdekaan Palestina.
Sebagai bagian dari upaya mendukung keadilan dan kemerdekaan Palestina, warga sekolah memilih untuk lebih memprioritaskan produk yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Mereka juga menegaskan untuk tidak menjadi konsumen pasif dan berkomitmen untuk terus bersuara demi perjuangan kemerdekaan Palestina. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dilakukan serentak oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu se-Indonesia.
Deklarasi dilanjutkan oleh Sekretaris Pondok, Ust. Devi Imron Rosyadi, yang memimpin orasi dengan lantang. Ia mengajak seluruh santri untuk konsisten dalam perjuangan ekonomi umat, salah satunya dengan tidak mengonsumsi produk-produk yang mendukung penjajahan. Seruan tersebut disambut penuh semangat oleh para santri yang kompak meneriakkan takbir dan yel-yel perjuangan.
Sebagai penutup, seluruh civitas akademika dan santri mengikuti kegiatan mushafahah atau bersalaman bersama. Tradisi ini menjadi simbol silaturahmi dan semangat baru di awal semester genap. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penting untuk membangkitkan semangat belajar, mempererat kebersamaan, serta menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan santri. (eki/ad)
