KUNINGAN (MASS) – Dari sekian wilayah yang mengalami gangguan pelayanan air, terbanyak berada di wilayah pelayanan Kramatmulya. Tiap musim kemarau wilayah tersebut jadi langganan.
“Di Cabang Kramatmulya itu ada 5.500 konsumen meliputi daerah Cirendang, Cikaso, kramatmulya, Kedungarum, Ciporang, Gunungkeling dan sebagian Kalapagunung. Banyak perumahan mulai PMK, Kasper, Alam Asri, dan lainnya,” sebut Kepala KCP Kramatmulya, Mas Rifai Sabardiman SSos.
Kebutuhan air ideal untuk mencukupi wilayah Kramatmulya sebesar 50 liter/detik. Itu berasal dari mata air Batunganjut, Palutungan, Ciinjuk dan Kopi Bojong. Namun memasuki puncak kemarau sekarang, debit air menyusut menjadi 31 liter/detik.
“Biasanya bertahan sampai diangka 28 liter/detik, mentok surutnya. Tentu saja kondisi seperti ini berdampak pada terganggunya pelayanan air sampai beberapa bulan ke depan,” ungkap Mas Rifai.
Direktur PDAM, H Deni Erlanda SE MSi mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan wilayah Kramatmulya, PDAM hanya mengandalkan mata air di Palutungan dan Cisantana. Namun upaya penambahan debit tidak berhasil lantaran airnya berebut dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Kita sudah coba lobi pemdes, tapi tak bisa kerjasama. Alasannya memang masuk akal, airnya juga dipakai masyarakat. Penambahan jalur 400 meter yang telah kami lakukan pun belum bisa diandalkan,” ucapnya.
Kepada konsumen yang terganggu pelayanan, Deni meminta maaf. Sebetulnya salah satu alternatif solusi telah ia miliki agar kondisi serupa tidak terulang lagi. Mata air Curug Bangkong di Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang tengah diincar.
“Kami sudah survey ternyata debitnya luar biasa, sampai 200 liter/detik. Airnya juga terbuang karena posisinya di bawah lahan pertanian. Jadi tidak mengganggu irigasi pertanian atau para pemanfaat air. Kami lihat limpasan airnya pun masuk Sungai Cisanggarung,” tutur Deni.
Dengan debit air sebesar itu, pihaknya yakin mampu mengatasi masalah gangguan pelayanan di wilayah Kramatmulya bahkan wilayah Kuningan Timur. Ia berharap pemdes setempat mau bekerjasama agar pelayanan teratasi.
Sementara, untuk penanggulangan mendesak di wilayah Kramatmulya, bantuan tengki air terus dikirimkan. Disamping itu diterapkan sistem injeksi pipa transmisi. “Kita suntik ke pipa transmisi. Semoga ada pengaruh,” harapnya.
PDAM juga bakal memasang bak penampungan atau buleng di dekat konsumen. Infrastrukturnya sudah disiapkan, tinggal menunggu input dari konsumen.
“Titik pemasangannya kita tunggu input dari konsumen. Kalau masalah tagihan, meski ada pemakaian kita standarkan. Itu semua sebagai konpensasi atas gangguan layanan yang terjadi,” ujar Deni.
Ia berbicara solusi didampingi jajaran direksi PDAM, disamping Kepala KCP Kramatmulya. Diantaranya, H Rohendi MM (Kadiv Litbang), Anto Riyanto (Kadiv Pelayanan & Pemasaran), Lis Suparsih SSos (Kadiv Produksi), Dadi Hernayadi (Kadiv Umum) dan Yudi Martono SE (Plt Kadiv Transmisi & Distribusi). (deden)