KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan (Disnakertrans) Dr Elon Carlan, angkat bicara soal adanya pungutan bagi pelamar ke PT Fashion Stitch Joshua yang tengah dibangun di Kecamatan Cidahu.
“Mungkin ada pembayaran apa, tapi itukan LPK (lembaga pelatihan kerja) swasta. Saat LPK meminjam tempat kita, ya bayar retribusi,” ujar Elon kala dikonfirmasi, Rabu (16/11/2022) kemarin.
Sebelumnya, Elon menerangkan bagaimana awalnya Disnakertrans dan Pabrik Garmen Joshua (PT Fashion Stitch Joshua) bertemu. Awalnya, sekira 4 bulan lalu, pihaknya diundang menyaksikan peletakan batu pertama perusahaan garmen tersebut di Cieurih Kecamatan Cidahu.
Baca : https://kuninganmass.com/pabrik-garmen-joshua-rame-ada-pungutan-ke-pelamar-kerja/
“Pasca itu, dari menejemen datang ke kantor kami, (komunikasi) terkait rencana kedepan kebutuhan karyawan. Karena bagaimanapun itu harus disiapkan,” ujarnya sembari mengatakan, bahwa karyawan garmen itu didominasinya operator jait.
Ada sekitar 4000 operator jahit yang dibutuhkan Pabrik Joshua. Karenanya, lanjut Elon, Disnaker sepakat dengan keterbatasan anggaran untuk mempersiapkan SDM.
Meski begitu, Pabrik Joshua juga bukan hanya bekerja ke Disnaker. Elon mengatakan, mereka juga diperbolehkan kerjasama dengan LPK swasta. Dan itu sifatnya terbuka untuk bisnis.
“Kami hanya berjanji di APBD perubahan, mungkin ada anggaran yang akan kami prioritaskan pelatihan masyarakat di kecamatan penyangga, seperti Cidahu Kalimanggis. Selebihnya silahkan dengan pihak swasta, dengan cara swasta punya. Meski tetap dengan pemantauan dan ijin rekomendasi dari Disnaker,” tururnya.
Elon mengatakan, kita semua harus maklum. Apalagi sektor garmen ini merupakan industri padat karya dan padat modal yang baru hadir di Kuningan. Meski pabrik masih dalam pembangunan, persiapan SDM harus dilakukan karena Kuningan bukan wilayah industri yang “siap pakai”.
Elon menyebut, animo masyarakat pada dunia garmen hanya sedikit. Belum lagi mindset harus bisa diatur, diarah-arahkan. Untuk Pabrik Joshua saja, yang dibuka 4000an, yang daftar baru 300 saja. Kebanyakan inginnya daftar bekerja di belakang meja.
“Penyiapan orang itu bukan hanya untuk ini (Joshua) . PT Suton Majalengka contohnya, butuh 4ribu, (penjahit sepatu) penyiapanya secara parsial kita (harus) punya stok,” tutur Elon.
Elon menyebut, untuk memenuhi keteraediaan SDM yang dibutuhkan, Disnaker butuh LPK swasta. Begitupun sebaliknya, LPK swasta butuh Disnaker, apalagi LPK swasta bisa menyewa tempat BLK Disnaker untuk pelatihanya.
Di akhir, Elon sempat curhat soal tudingan dan prasangka pungutan 30-40 ribu, dikali 4000 kebutuhan orang (di luar yang sudah diterima). Elon mengaku, kondisi yang ada justru sebaliknya, pihaknya setengah mati menunggu pelamar.
“Ketika kemarin diumumkan sektor jait, yang mendaftar tidak lebih dari 300 orang,” terang Elon.
Untuk diketahui, Disnakertrans sendiri dibebani retribusi sebesar Rp20juta pertahun yang nantinya masuk ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Kuningan. (eki/deden)
Video : https://www.instagram.com/tv/ClAdCLeoWpi/?utm_source=ig_web_copy_link