KUNINGAN (MASS) – Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, PPKM di Kuningan saat ini diperketat. Jika sebelumnya dimulai pada pukul 18.00 sampai pukul 06.00, kini pembatasan dimulai pukul 14.00 WIB.
Kebijakan yang diambil pemerintah soal perubahan waktu PPKM itu sendiri menuai banyak sorotan. Pasalnya, dengan kebijakan tersebut, sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian di Kuningan.
Perubahan jam PPKM sendiri beralasan karena jumlah kematian akibat virus Covid 19 dan mobilitas di masyarakat masih cukup tinggi. Meski tentu, dengan PPKM seperti ini, tidak sedikit juga masyarakat yang kecewa karena berdampak secara perekonomiannya.
“Saya hanya melihat, harusnya bukan hanya sekedar peraturan yang diperketat tapi pemerintah juga harusnya bisa memberikan solusi bagi mereka yang terdampak. Jadi tidak menimbulkan kegelisahan dalam bertahan hidup,” ujar Ketua LSM Geram Rudi Idham Malik, Selasa (13/7/2021) sore.
Kebijakan saat ini, dikatakan Rudi juga berdampak pada psikologis yang terdampak. Otomatis, saat psikologis dan pikirannya terganggu, bisa menjadikan imun tubuhnya menurun dan mudah masuk penyakit.
“Saran saya sih, kalo bisa kebijakan yang dikeluarkan harus diimbangi dengan solusi bagi mereka yang terdampak,” tegasnya lagi.
Rudi merasa, sebenarnya masyarakat sudah sangat paham dalam melaksanakan prokes, tinggal bagaimana caranya dalam hal ini Dinas Kesehatan lebih intens lagi menyosialisasikan 3 T, testing tracking dan treatment.
“Sosialisasikan juga tentang isolasi mandiri di rumah yang benar itu seperti apa? Karena (kalo soal isoman, red), kebanyakan masih belum paham gimana caranya yang benar,” jelasnya.
Rudi mengatakan, jika hal itu bisa diterapkan dan intens diedukasikan, sembari menyebut insyaallah, Rudi yakin dengan masyarakat, bersama-sama bisa memutus rantai penyebaran covid 19 yang ada di Kuningan.
Rudi, kembali menekankan, Dinkes sebagai leading sector, harusnya bisa memberikan edukasi ke masyarakat melalui satgas covid 19 yang ada di desa-desa, apalagi setiap desa juga ada anggarannya.
“Jika bisa bersinergi, dalam hal ini saya rasa ini cukup efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19,” ujarnya di akhir. (eki)