KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy SE angkat biacara perihal polemik dalam persiapan penyelenggaraan Pameran Pembangunan Hari Jadi Kuningan ke-524.
Di awal, Nuzul mengaku prihatin atas adanya kejadian tersebut. Padahal, kata Zul -sapaan akrabnya-, baru tiga minggu lalu saat audiensi, pihaknya sudah mewanti-wanti kepada para pihak berwenang terkait, untuk bersikap tegas.
“(Kami, DPRD, red-) Sudah mengingatkan baik kepada direktur PDAU maupun kepada Ketua PHBN agar bersikap tegas menyikapi masalah lapak, bisa terjadi keributan. Namun direktur PDAU Henny, seperti mau lepas tangan karena masalah lapak di luar kegiatan pameran, di luar kewenangan dan seolah-olah tidak tau menahu,” sebut Ketua DPRD.
Padahal, menurut Nuzul Rachdy, ya tidak seperti itu karena Pameran Pembangunan dan kios-kios yang berjualan, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kemeriahan pameran.
“Dan PDAU yang ditugaskan oleh pemerintah daerah harus mengintegrasikan dari dua kepentingan ini, jangan justru dilakukan pembiaran,” tegasnya.
Zul mengatakan, jika menghadapi event pameran yang sifatnya sesekali ini saja tidak siap, bagaimana mengelola usaha PDAU selanjutnya.
“Kalau menghadapi event pameran yang insidental seperti ini saja tidak siap, saya meragukan kepemimpinan Direktur PDAU untuk mengelola usaha PDAU selanjutnya. Ini adalah test case pertama Direktur PDAU hasil seleksi Pasca mundurnya direktur sebelumnya Drs. Nana,” ucapnya.
Politisi PDIP itu mengatakan, dalam polemik ini Bupati tak perlu turun tangan. PDAU, yang sudah diberi kewenangan dan tugas untuk hal seperti ini.
“PDAU kan sudah diberi tugas dan kewenangan, masa menghadapi seperti itu harus Bupati lagi yang turun tangan. Kasihan bupati kan banyak pekerjaan,” imbuhnya di akhir. (eki)