KUNINGAN (Mass) – Soal ledakan yang terjadi di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana Kuningan, Kapolres Kuningan AKBP M Syahduddi SIK MSi langsung memberikan keterangan resminya kepada para awak media, Senin (6/2). Keterangan pers disampaikan Kapolres M Syahduddi usai meninjau langsung lokasi terjadinya ledakan, yang diduga berasal dari alat berupa pipa besi.
“Awalnya itu kan kemarin ada laporan bahwa salah satu rumah warga Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana terjadi peristiwa peledakan. Kemudian kami melakukan upaya-upaya penyelidikan, sampai tadi siang dan kami mendapatkan suatu petunjuk, memang ledakan yang terjadi bukan dikatakan sebagai aksi teror, tapi lebih kepada adanya upaya dari seseorang untuk melakukan pembasmian atau mengusir sarang tawon,” ucap Kapolres Kuningan AKBP M Syahduddi SIK MSi dihadapan para awak media.
Dikatakan, pengusiran sarang tawon itu menggunakan racun pembasmi tikus yang digunakan oleh orang bersangkutan, dan dimasukan kedalam pipa tersebut. Upaya itu telah dilakukan sebanyak tiga kali, namun selalu gagal.
“Jadi yang bersangkutan itu sudah melakukan sebanyak tiga kali, yang dua kali itu hanya menggunakan dua sachet kantong racun tikus namun kurang efektif, karena faktanya tawon masih ada didalam sarangnya. Lalu, orang itu berinisiatif dengan memasukan empat sachet yang dimasukan kedalam pipa besi kemudian dibakar, namun diluar dugaan pipa besi itu terbakar, yang bersangkutan kemudian melempar pipa itu dan terjadilah ledakan,” ungkapnya.
Sejauh ini lanjut Kapolres M Syahduddi, petugas hanya menemukan barang bukti berupa sisa pecahan dari pipa besi tersebut, dan ternyata menurut pengakuan yang bersangkutan bekas dari onderdil sepeda, serta sisa dari serbuk racun tikus yang dipergunakan tersebut.
“Dari hasil penyelidikan, ini sama sekali tidak ada kaitan dengan aksi teror bom,” tegasnya.
Pihaknya mengaku, sampai saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk terhadap orang yang diduga terkait dengan terjadinya peledakan pipa tersebut. (andri)