KUNINGAN (MASS)- Kasus Kades Kalimanggiskulon yang ditagih uang oleh timses yang sudah membiayai Pilkades viral di Kabupaten Kuningan.
Hal ini membuka mata masyarakat ternyata untuk memenangkan pertarungan Pilkades dibutuhkan uang ratusan juta meski tidak semuanya seperti itu.
Dari beberapa orang yang pernah menjabat kades mengaku, habis ratusan juta untuk menang di Pilkade. Seperti yang diutarakan oleh mantan Kades Kadugede Dadang Suganda Shut.
“Saya habis Rp120 juta, hingga beres 6 tahun jabatan uang tersebut tidak terganti,” ujar Dadang yang merupakan PNS itu.
Ia menerangkan, menjadi kades lebih kearah pengaabdian dan desa juga bukan tempat untuk mencari uang. Hal itu harus dipahami oleh semua pihak.
Terkait biaya Pilkades yang mencapai ratusan yang dikeluarkan oleh para calon tidak ditampik oleh Kades Kertayasa Kecamatan Sindangagung Arief Amirudin.
“Kontrak politik dengan Bandar (timses) selalu terjadi disetiap Pilkades. Habis dana ratusan juta sudah hal biasa,” jelasnya.
Diterangkan dengan siltap (penghasilan tetap) Rp3 juta-an dan ditambah dengan tunjangan dari desa tentu akan sulit mengembalikan uang tersebut.
Ia sendiri hanya mengeluarkan dana Rp8 juta karena ia maju banyak didukung oleh warga. Kasus seperti dirinya ada seperti Desa Lengkong juga seperti itu.
Terpisah, Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Kuningan H Ahmad Faruk menyebutkan, besaran Siltap Kades adalah Rp3.020.000,Sekdes Rp2.400.000 dan Katdes lainnya Rp2.025.000
“Untuk siltap setiap kades dan perangkat sama, yang beda adalah tunjangan karena sesuai dengan potensi pendapatan desa, sehingga bisa ada yang ratusan ribu dan jutaan,” jelasnya.
Diterangkan, untuk tunjangan tergantung pades (pendapatn desa), dan tidak ada standar dari kabupaten. Kecuali yang ditentukan dari kabupaten adalah tunjangan suami/istri 4%, tunjangan anak maksimal 3 anak @2%
Ia juga menyebutkan ada Honor PPKD ( pelaksana pengelola keuangan Desa) 1,5 % dari APBDes untuk kades dan perangkat Desa yang mengelola keuangan Desa.(agus)